Yogyakarta (ANTARA
News) - Kelompok mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengembangkan alat pendeteksi
pembuluh darah balita generasi ketiga.
"Keunggulan dari alat generasi ketiga itu terletak pada energi yang
dikeluarkan lebih hemat dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya,"
kata koordinator kelompok Dian Budi Santoso di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, pendeteksi pembuluh darah balita generasi ketiga
tersebut menggunakan optimasi "fuzzy logic". "Fuzzy logic" merupakan
pengatur cahaya dengan teknik pengontrolan cahaya yang diharapkan dapat
menembus kulit dan daging bayi.
"Dengan demikian akan membantu perawat untuk menginfus bayi dan mencegah pecahnya nadi bayi saat penyuntikan," katanya.
Ia mengatakan, komponen alat generasi ketiga itu masih sama dengan
pendeteksi pembuluh darah generasi sebelumnya yang dikembangkan oleh Ade
Pajar Pirdianto, tetapi ada pengelompokan usia yang akan berpengaruh
pada cahaya yang dikeluarkan.
"Dengan pengelompokan usia, maka kita bisa mengatur nyala `Light
Emitting Diode` (LED) yang ada dalam alat tersebut sehingga tidak
semuanya menyala," katanya.
Anggota kelompok Fajar Eka Septiyadi mengatakan, komponen
pendeteksi pembuluh darah balita generasi ketiga itu menggunakan LED
Super Fluks yang membuat hasil cahayanya lebih terang.
"LED merupakan lampu pada alat itu yang cahayanya akan menembus
kulit balita sehingga pembuluh darahnya akan terlihat," katanya.
Menurut dia, pendeteksi pembuluh darah generasi ketiga itu telah
diuji di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Alat itu sudah diuji
coba langsung oleh perawat kepada balita usia dua minggu sampai usia
tiga tahun, dan mereka merasakan manfaat dari alat itu.
"Dengan adanya alat itu diharapkan dapat meningkatkan sarana dan
prasarana kesehatan di Indonesia. Pendeteksi pembuluh darah balita hemat
energi itu diharapkan juga dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesahatan," katanya.
Anggota kelompok mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lainnya yang
mengembangkan alat itu adalah Dhorizqy FSD, Satria, dan Irania Dwi W.
(B015/M008)
Mahasiswa Kembangkan Pendeteksi Pembuluh Balita III
Keunggulan dari alat generasi ketiga itu terletak pada energi yang dikeluarkan lebih hemat dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya,"