Sidney (ANTARA
News) - Lewat eksibisi terbarunya "War is Over (if you want it)" di
Australia, penulis, artis dan aktivis perdamaian Yoko Ono berharap
menyatukan manusia untuk bermimpi dan bekerja menuju masa depan yang
lebih baik melalui seni.
"Ini yang bisa kita lakukan untuk
mengubah masyarakat," kata janda pentolan The Beatles John Lennon itu
dalam jumpa pers di Museum Seni Kontemporer Australia, Sydney, di mana
acara itu dibuka esok Jumat dan berlangsung sampai akhir Februari tahun
depan.
Bagian interaktif dari eksibisi itu dirancang untuk
mendorong kolaborasi antarmanusia yang berkaitan dengan tema sentral
perdamaian dunia, kata Ono.
Presentasi silang media yang menjadi pertunjukkan Ono pertama di Australia, menampilkan karya-karya selama lima dekade.
Judul
"War is Over (if you want it)" merujuk kampanye Ono dan Lennon pada
1969 ketika mereka berdua menyewa berbagai billboard di berbagai kota
demi menampilkan pesan perdamaian menjelang Natal.
"Perubahan itu
tidaklah mudah namun kita harus memahami bahwa jika kita tak menyambut
perubahan, maka matilah kita," kata Ono seperti dikutip Reuters.
Berita Terkait
Shinji Ono umumkan pensiun dari sepak bola
Minggu, 3 Desember 2023 19:26 Wib
Dukung program pertanian Bupati Bartim, PT PAMA bantu 1.500 bibit buah
Selasa, 15 Desember 2020 16:25 Wib
Dorong minat siswa, PT Adaro adakan Bimbel masuk perguruan tinggi
Jumat, 2 Maret 2018 7:38 Wib
Kehebohan Beatles dan Fansnya Dibuatkan Film Dokumenter Baru
Minggu, 11 September 2016 12:49 Wib
Vodafone Beli Ono
Senin, 17 Maret 2014 15:05 Wib
Yoko Ono Terbitkan Buku Seni Konseptual "Acorn"
Kamis, 4 Juli 2013 14:04 Wib
Yoko Ono dituduh menjiplak karya orang
Rabu, 27 Maret 2013 14:32 Wib
Yoko Ono tampilkan kacamata berdarah John Lennon
Sabtu, 23 Maret 2013 15:03 Wib