Tokyo (ANTARA News)
- Jepang mengumumkan pada Selasa pihaknya akan membeli jet-jet tempur
siluman Stealth, kapal selam dan pesawat canggih lain sebagai bagian
untuk memperkuat militernya dan meningkatkan pertahanan pulau-pulau di
tengah-tengah perselisihan teritorial dengan China.
Kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe sepakat untuk menggunakan dana
senilai 24,7 triliun yen (240 juta dolar AS) antara 2014 dan 2019 dalam
perubahan strategi terhadap selatan dan barat negara itu -- kenaikan
lima persen anggaran militernya selama lima tahun.
Belanja peralatan senjata itu bagian dari usaha Abe meningkatkan
militer di Jepang, yang secara resmi bersifat mengambil jalan damai
sejak kekalahan pada Perang Dunia II. Jepang yang memiliki peralatan
militer yang memadai dan personel profesional dibatasi hanya memiliki
peran bela diri.
"Dapatkah kita sesungguhnya melindungi nyawa warga negara dan negara
kita hanya dengan melaksanakan hak untuk mempertahankan diri
individual?" tanya Abe secara retorika pada pertemuan dengan panel pakar
keamanan Selasa, seperti dilansir kantor berita Jepang Kyodo.
Pengeluaran berskala besar atas peralatan militer terjadi ketika
Jepang membentuk satu Dewan Keamanan Nasional seperti ala Amerika
Serikat yang diperkirakan mengkonsentrasikan kekuasaan lebih besar di
tangan sejumlah kecil politisi dan birokrat senior.
Ketakutan berkembang di Jepang atas kekuatan yang meningkat di
China. Kedua negara itu terlibat perselisihan soal kedaulatan satu gugus
kepulauan di Laut China Timur, dan ancaman dari Korea Utara yang tak
dapat diprediksi.
Garis-garis besar baru yang disetujui kabinet pada Selasa menyerukan
Jepang untuk meningkatkan sistem pertahanan peluru kendalinya
menghadapi "ancaman" dari Korea Utara.
Pyongyang melakukan tes nuklir ketiganya pada Februari, menyusul tes kedua pada Desember 2012.
Pedoman itu juga menuntut satu "kekuatan pertahanan bersama
dinamis", yang bertujuan membantu pasukan udara, darat dan laut bekerja
sama lebih efektif.
Abe mengatakan perubahan itu akan memungkinkan militer Jepang lebih baik memikul tanggung jawabnya di pentas dunia.
"Kami berharap membuat sumbangsih lebih lanjut bagi perdamaian dan
stabilitas komunitas internasional melalui pasifisme proaktif," kata
dia. "Ini menunjukkan dengan transparansi kebijakan-kebijakan pertahanan
dan diplomasi kami."
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan pada
kunjungan ke Manila Selasa bahwa negerinya mendukung rencana yang baru
diumumkan Jepang dengan menyatakan hal itu telah dibicarakan dengan AS
sebelumnya.
"Jepang punya kemampuan untuk memainkan satu peran lebih modern dan
terlibat (di kawasan). Ini sesuatu yang kami telah bahas, dan mereka
telah rencanakan untuk kurun waktu cukup lama," kata dia kepada
wartawan.
Pengeluaran untuk belanja peralatan militer akan naik menjadi 24,7
triliun yen selama lima tahun mulai April 2014, naik dari 23,5 triliun
yen selama kurun waktu hingga Maret 2014, tapi angka itu bisa dipangkas
hingga menjadi 700 miliar yen jika kementerian pertahanan dapat
melakukan penghematan dan efisiensi.
Peralatan baru akan mencakup dua kapal perusak yang dilengkapi
sistem anti rudal dan 28 jet tempur F-35, satu pesawat siluman jauh
lebih unggul dari sejumlah jet tempur F-15 yang saat ini Jepang
operasikan.
Jepang juga akan membeli peralatan lainnya yang dirancang untuk
meningkatkan pengintaian maritim dan meningkatkan pertahanan
pulau-pulau, demikian AFP.
(Uu.M016)
Jepang akan beli jet tempur siluman Stealth
Jepang punya kemampuan untuk memainkan satu peran lebih modern dan terlibat (di kawasan)."