Sukabumi (ANTARA
News) - Seorang bocah warga Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi
berinisial US (11) diduga meninggal dunia setelah menjadi korban
kekerasan seksual yang dilakukan oleh AS alias Emon.
Informasi tersebut dihimpun dari bibi korban bernisial Ya yang
anaknya juga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Emon.
Dari keterangan Ya, US sempat mengeluh sakit pada bagian anusnya setelah
pulang dari bermain di kawasan bekas pemandian air panas Santa di
Kecamatan Citamiang, bahkan saat pulang ke rumah korban yang merupakan
anak yatim piatu ini tidak mengenakan celana.
"US juga sempat mengeluh tidak bisa buang air besar, selain itu
kondisi tubuhnya juga panas sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Karena kondisi kesehatannya yang terus menurun akhirnya US dirawat di
RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi selama 12 hari. Dari hasil pemeriksaan
dokter keponakan saya itu katanya busung lapar, tetapi selama menjalani
perawatan US tidak bisa buang air besar yang dikarenakan sakit pada
bagian anusnya," kata Ya kepada wartawan, Minggu.
Menurut Ya, karena kondisi kesehatan tidak berangsur pulih dan
keuangannya sudah mulai habis, akhirnya US menjalani pengobatan secara
alternatif dan sekitar Februari US meninggal dunia. Selain itu, Ya
mengaku bahwa anaknya yakni YM juga menjadi korban kekerasan seksual
yang dilakukan oleh Emon dan sudah melaporkannya kepada pihak
kepolisian.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso mengatakan
pihaknya akan menelusuri kasus dugaan adanya korban Emon yang meninggal
dunia dan mencari rekam medik selama korban menjalani perawatan di
rumah sakit, karena korban meninggal sudah cukup lama.
"Kami akan selidiki kasus ini dan akan mensinkronkan dengan
tersangka, apakah bocah yang meninggal dunia tersebut pernah mengalami
kekerasan seksual oleh Emon," kata Hari.
Seorang Bocah Meninggal Diduga Korban Emon
Kami akan selidiki kasus ini dan akan mensinkronkan dengan tersangka, apakah bocah yang meninggal dunia tersebut pernah mengalami kekerasan seksual oleh Emon