Manila (ANTARA News) - Setidaknya 21 orang tewas di Filipina tengah
karena terjangan topan Hagupit (nama lokal Ruby), kata Palang Merah
Filipina (PRC), Senin.
Sekretaris Jenderal Palang Merah Gwendolyn Pang mengatakan bahwa 16
korban jiwa berasal dari Borongan, Provinsi Samar Timur; masing-masing
seorang di Provinsi Samar Utara dan Samar; dan tiga di Provinsi Iloilo.
Sebagian besar korban tenggelam setelah banjir bandang terjadi, kata PRC.
Termasuk dalam hitungan Palang Merah adalah dua orang yang meninggal
akibat hipotermia dan secara resmi telah dilaporkan oleh Pengurangan
Bencana Nasional dan Manajemen (NDRRMC) yang dikelola negara.
Kelas-kelas sekolah di semua tingkatan dan pegawai pemerintah yang
bekerja di tiga wilayah termasuk Metro Manila dihentikan pada Senin
karena Hagupit diperkirakan mempengaruhi metropolis pada hari-hari
berikutnya.
Hagupit kini telah melemah dan sudah diturunkan ke status badai tropis, kata lembaga peramal cuaca negara.
(AK)
Berita Terkait
8 saksi diperiksa terkait kasus anak aniaya ayah hingga tewas di Ponorogo
Senin, 2 Desember 2024 21:51 Wib
TNI-Polri tembak satu anggota KKB hingga tewas di Gome
Senin, 2 Desember 2024 21:47 Wib
Penambang emas tradisional tewas tertimbun tanah longsor
Senin, 25 November 2024 9:08 Wib
Hamas nyatakan sandera tewas di Gaza akibat gencarnya serangan Israel
Minggu, 24 November 2024 17:16 Wib
Empat orang meninggal dunia akibat tanah longsor di Padang
Sabtu, 23 November 2024 21:49 Wib
Dua tukang ojek tewas diduga ditembak KKB
Jumat, 22 November 2024 14:45 Wib
Dua meninggal dan tiga orang terluka akibat truk tabrak ruko di Semarang
Kamis, 21 November 2024 19:33 Wib
Seorang bocah 3 tahun diduga tewas tenggelam di Sungai Kapuas
Rabu, 20 November 2024 17:19 Wib