DKP Seruyan Lakukan Study Kelayakan Balai Benih

id DKP Seruyan Lakukan Study Kelayakan Balai Benih, Priyo Widagdo, balai benih, ikan tawar

DKP Seruyan Lakukan Study Kelayakan Balai Benih

Ilustrasi (FOTO ANTARA/Musyawir) Istimewa

Kita sedang melakukan study kelayakan untuk pembangunan itu,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah sedang melakukan study kelayakan untuk pembangunan Balai Benih Ikan Air Tawar.

"Kita sedang melakukan study kelayakan untuk pembangunan itu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Seruyan Priyo Widagdo di Kuala Pembuang, Selasa.

Ia menambahkan, rencananya pembangunan BBI itu akan dilakukan pada lahan seluas empat hektar yang terletak di Desa Telaga Pulang Kecamatan Danau Sembuluh.

"Untuk pembangunan BBI, kita sudah menyiapkan lahan seluas kurang lebih empat hektare," katanya.

Ia menjelaskan, sebagai bentuk kehati-hatian, study kelayakan sebelum dibangunan BBI sangat penting untuk dilakukan, karena mungkin lokasi yang diusulkan ternyata menjadi kurang layak atau bahkan bermasalah.

"Makanya dipelajari terlebih dahulu, layak apa tidak, selain itu untuk menghindari masalah dikemudian hari, kita juga sedang memeriksa status kawasan yang diusulkan menjadi lokasi pembangunan, kalau ternyata masuk kawasan yang dilarang, maka kita akan cari lokasi lain yang aman dan layak," katanya.

Sebenarnya DKP sudah lama ingin mendirikan BBI, karena banyak bibit ikan air tawar yang dibudidayakan oleh petani di Seruyan didatangkan dari kabupaten tetangga seperti Kotawaringin Timur dan Palangka Raya, bahkan ada juga jenis ikan tertentu yang bibitnya disuplay dari Pulau Jawa.

Oleh karena itu, apabila BBI Ikan Air Tawar yang dibangun dapat beroperasi dengan baik, maka ia yakin kebutuhan bibit ikan air tawar untuk para petani dapat terpenuhi, dan tidak bergantung pada suplay bibit dari daerah lain.

"Kita optimistis dengan dibangun dan beroperasinya balai benih nanti, maka kebutuhan bibit ikan bagi para petani dapat terpenuhi, tanpa bergantung serta menunggu suplay dari daerah lain," katanya.



(T.KR-JWM/B/S019/S019)