Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah gencar membudidayakan ikan jelawat dengan menggandeng banyak pihak, termasuk mengajak kalangan pemuda di Sampit.
"Untuk di wilayah kami, kami mencoba mengajak para pemuda untuk membudidayakan ikan jelawat karena potensinya cukup bagus dan terbuka," kata Lurah Baamang Hulu Kecamayan Baamang, Sufiansyah di Sampit, Senin.
Ikan jelawat adalah jenis ikan air tawar yang dijadikan maskot atau ikon daerah ini. Bahkan untuk mempromosikannya sebagai bagian program kepariwisataan, selain terus mengembangkan budidaya ikan jelawat, pemerintah daerah juga membangun Ikon Kota Sampit di pinggir Sungai Mentaya dengan mengusung patung ikan jelawat sebagai maskot.
Kelurahan Baamang Hulu adalah salah satu kawasan yang berpotensi untuk pengembangan ikan jelawat. Saat ini sudah ada warga setempat yang berhasil membudidayakan ikan yang dikenal karena rasanya lezat tersebut.
"Kami masih menunggu realisasi bantuan bibit. Kalau sudah ada, kami akan ajak tiap RT menggalakkan budidaya ikan jelawat karena potensinya menjanjikan," kata Sufiansyah.
Sejak 2013, Pemerintah gencar membudidayakan ikan jelawat. Ini tidak terlepas dari kebijakan Bupati H Supian Hadi yang ingin kembali mempopulerkan ikan jelawat sebagai ikon daerah ini, seperti yang sudah dikenal sejak puluhan tahun silam.
Mempopulerkan ikan jelawat diyakini menimbulkan banyak dampak positif. Selain peluang usaha di bidang perikanan, upaya ini juga dikaitkan dengan sektor pariwisata, terlebih setelah pemerintah daerah membangun Ikon Kota Sampit di pinggir Sungai Mentaya dengan mengusung patung ikan jelawat sebagai maskot.
Sudah ribuan bibit ikan jelawat diberikan untuk budidaya. Tahun ini rencananya sekitar 7.000 ekor bibit ikan jelawat akan disebar, disertai bimbingan teknis agar tingkat keberhasilan budidaya menjadi meningkat.
Tim anggaran menyetujui anggaran sebesar Rp 3,7 miliar untuk pelestarian dan pengembangan ikan jelawat di Kotim. Sebagian anggaran dialokasikan dari APBD Perubahan 2015 dan di APBD 2016. Kucuran dana untuk mendorong budidaya ikan jelawat oleh masyarakat.
Sejumlah kecamatan sudah berhasil membudidayakan ikan jelawat, seperti Mentaya Hilir Utara dan Kotabesi. Pemerintah daerah berharap upaya yang dilakukan ini bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(T.KR-NJI/B/S019/S019)