"Jam 5.30 saya jalan cepat di depan rumah, 30 menit saja. Itu sudah keringatan. Setelah itu, istirahat setengah jam," kata Ketua Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM, itu kepada ANTARA, beberapa waktu lalu.
Tak harus dengan jalan cepat selama 30 menit, prolog hidup sehat juga bisa dilakukan bersepeda statis.
"Setengah jam saja, dengan kecepatan cukup dan sambil nonton televisi jadi tidak terasa. Enggak bosen. Kalau sambil nonton sesuatu, ada fokus, enggak kerasa sudah 30 menit," kata Imam.
Rangkaian hidup sehat ini kemudian disambung dengan sarapan salad sayur dan buah. "Setelah itu makan makanan yang lainnya. Saya memang tidak biasa makan banyak, tetapi tetap ada porsi nasi, lauk pauk mengandung protein," kata Imam.
Untuk urusan cemilan, Imam memilih makanan direbus semisal jagung, ubi dan kacang, sedangkan untuk makan siang, dia memilih sayur nangka untuk mengurangi minyak dan lemak.
Malamnya, sepulang beraktivitas, Imam rutin mengonsumsi jus alpukat, sedangkan sayur bening, tempe dan makanan lain menjadi menu utamanya pada malam hari.
"Alpukat diyakini dapat memperbaiki profil kolesterol. Itu menjadi rutinitas. Menu makan malam biasanya ada sayur bening, tempe kadang-kadang. Minimalkan makanan berminyak. Itu usaha saya untuk sehat," papar Imam.
Imam mengaku tak memungkiri sering kepencitu menyantap gorengan.
"Kadang-kadang makanan digoreng, bobol juga. Tetapi enggak banyak. Ingat pesan yang di rumah, ingin bapaknya sehat. Kalau bobol, ngambil saja tetapi sedikit, biar enggak ngiler. Tetapi tahu enggak boleh banyak," kata dia, tertawa.