Nakhoda wajib mengakses informasi cuaca sebelum berlayar

id Nakhoda wajib mengakses informasi cuaca sebelum berlayar,KSOP,Toto Sukarno

Nakhoda wajib mengakses informasi cuaca sebelum berlayar

Sejumlah kapal tugboat saat melintas di Sungai Mentaya sekitar Pelabuhan Sampit, belum lama ini. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Nakhoda yang hendak berlayar meninggalkan perairan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, diwajibkan mengakses informasi cuaca yang disiarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

"Jangan dianggap remeh, apalagi saat musim gelombang tinggi seperti sekarang. Mungkin cuaca di alur terlihat cerah, tapi di laut bisa saja buruk. Makanya prediksi cuaca dari BMKG itu harus menjadi pertimbangan," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Toto Sukarno, di Sampit, Jumat.

Ia mengatakan kecelakaan terbaliknya KM Bunga Hati 2 di perairan Indramayu pada pekan lalu, juga harus menjadi peringatan bagi nelayan dan nakhoda di Kotawaringin Timur.

Meski 13 nelayan KM Bunga Hati 2 berhasil diselamatkan dan dievakuasi oleh KM Bahari Maju II yang sedang melintas menuju Sampit, kecelakaan itu harus tetap menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Cuaca di alur sungai terkadang berbeda dengan di laut. Jika cuaca di laut diprediksi akan memburuk, nakhoda kapal barang, penumpang, maupun nelayan, diimbau tidak memaksakan diri melaut karena berisiko terjadi kecelakaan karena cuaca bisa saja berubah dalam waktu cepat.

Ia mengingatkan tentang pentingnya nakhoda mengetahui berita terbaru terkait dengan prediksi cuaca yang disampaikan BMKG secara rutin.

Apalagi, kata dia, saat ini informasi dari BMKG bisa diakses dengan mudah melalui jaringan internet, sehingga sudah seharusnya informasi itu tidak diabaikan oleh nakhoda.

Pihaknya akan tegas jika ada nakhoda yang ngotot ingin berlayar padahal cuaca di laut diprediksi memburuk.

Pihaknya tidak akan memberi persetujuan kepada nakhoda memberangkatkan kapal tersebut.

Secara khusus, Toto juga menyarankan perusahaan pelayaran memilih nakhoda berpengalaman dan memiliki kompetensi.

Ia mengatakan kemampuan nakhoda turut menentukan dalam hal membaca cuaca, menghindari gelombang, dan badai saat cuaca di laut sedang buruk.

"Aturan saat badai, kapal wajib menghindar dengan menyusuri pantai mencari tempat aman untuk berlindung. Kalau nakhodanya kurang berpengalaman, kan rawan juga," kata Toto.

Ia mengingatkan nakhoda wajib melaporkan kondisi kapal mereka apakah laik atau tidak laik, termasuk kondisi personelnya.

Pihaknya akan ketat dalam memberikan persetujuan berlayar.

Pembinaan juga dilakukan kepada motoris dan nakhoda yang beroperasi di Sungai Mentaya untuk mengingatkan mereka terkait keselamatan dengan memperhatikan kelaikan armada, perlengkapan keselamatan, serta kondisi personel.