Wartawati Radar Sampit tidak diketahui nasibnya di lokasi gempa Palu

id WARTAWATI SAMPIT HILANG KONTAK USAI GEMPA PALU,Tsunami,Radar Sampit,Desi Wulandari,Kotim,Jurnalis

Wartawati Radar Sampit tidak diketahui nasibnya di lokasi gempa Palu

Desy Wulandari, wartawati Radar Sampit yang hilang kontak usai gempa dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Seorang wartawati asal Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, bernama Desy Wulandari yang sedang berada di Palu Sulawesi Tengah, tidak diketahui keberadaannya usai gempa dan tsunami melanda daerah itu.

"Kami berharap Desy baik-baik saja. Mudah-mudahan hilang kontak ini hanya karena jaringan telekomunikasi yang buruk dan situasi di sana belum stabil. Semoga segera ada kabar baik dari Desy secara langsung atau dari manapun yang bisa memberikan informasi soal keberadaan dan kondosi Desy di sana," kata General Manager Radar Sampit, Siti Fauziah di Sampit, Sabtu.

Menurut Fauziah, Desy yang merupakan wartawati Radar Sampit sedang cuti berlibur ke Palu. Di sana, kabarnya Desy bertandang ke tempat temannya, sekaligus untuk berlibur.

Saat gempa berskala 7,7 SR yang kemudian disusul tsunami melanda Palu pada Jumat (28/9), Desy diperkirakan berada di kawasan yang dilanda bencana tersebut. Belum diketahui jelas nasib wartawati muda yang pernah mengantongi sejumlah prestasi lomba karya jurnalistik itu.

Sabtu pukul 07.27 WIB, salah seorang rekan Desy sesama wartawati bernama Maya, menerima pesan singkat diduga dari Desy. Pesan singkat itu dikirim dari nomor baru atau bukan nomor telepon yang biasa digunakan Desy.

Pesan itu diduga dikirim beberapa saat gempa dahsyat terjadi, namun baru diterima Maya pada Sabtu pagi. Itu terlihat dari kalimatnya yang digunakan dalam pesan singkat itu.

Isi pesan singkat itu, Desy memberitahukan bahwa saat itu Palu sedang diguncang gempa. Dia meminta Maya membelikan tiket secara online untuknya dengan tujuan Balikpapan, Jakarta atau Surabaya agar dia bisa segera meninggalkan Palu.

Dugaan bahwa pesan itu dikirim saat kejadian karena menggunakan kata 'besok'. Artinya pesan singkat dikirim Jumat malam, namun baru diterima Sabtu, diduga akibat gangguan signal. Saat coba dihubungi usai pesan diterima Sabtu pagi, nomor tersebut tidak aktif.

Pihak keluarga dan perusahaan tempat Desy bekerja, terus berusaha mencari informasi tentang keberadaan Desy. Dari daftar nama korban dirawat di rumah sakit yang beredar di media sosial, juga tidak terdapat nama Desy.

"Kami masih terus berupaya mengontak semua pihak yang bisa dihubungi. Semuanya. Kami sangat berharap Desy ditemukan dengan selamat dan bisa pulang ke Sampit dalam kondisi sehat," harap Fauziah.

Kabar menghilangnya Desy, sontak menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Kalangan wartawan, pejabat, organisasi sosial dan lainnya turut membantu mencari informasi melalui relasi mereka di Palu. Semua berharap wartawati murah senyum itu segera ditemukan dalam kondisi selamat.