Pemkab Kotim ancam menggembosi ban truk langgar aturan

id kotawaringin timur,sekda kotim,truk langgar aturan disanksi,Halikinnor

Pemkab Kotim ancam menggembosi ban truk langgar aturan

Sekda Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, Halikinnor. (Foto istimewa)

Seharusnya sopir dan pengusaha bisa mematuhi setiap rambu lalu lintas yang terpasang di tepian jalan
Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengancam akan menggembosi ban truk muka belakang apabil masih tetap melanggar aturan, khususnya masuk ke Kota Sampit.

"Selain menggembosi ban, truk pelanggar aturan juga harus di sanksi berupa tilang," kata Sekda Kotim Halikinnor di Sampit, Senin.

Dia pun berharap adanya sanksi ganda tersebut dapat memberikan efek jera terhadap pengusaha maupun sopir truk angkutan untuk tidak lagi melanggar aturan.

"Kami ingin semua truk jenis angkutan berat yang dilarang masuk dalam Kota Sampit, agar dapat mematuhi ketentuan berlaku. Jadi arus lalu lintas dalam Kota Sampit tidak semrawut, dan infrastruktur pun bisa lebih tahan lama karena tidak di lalui truk angkutan melebihi tonase, yakni 8 ton," katanya.

Halikinnor mengaku telah mengirimkan surta ke aparat kepolisian agar turut membantu dalam penegakan aturan larangan truk masuk dalam Kota Sampit.

"Tilang terhadap truk pelanggar aturan adalah kewenangan pihak kepolisian, dan kami telah meminta bantuan agar mereka bisa turut menegakan aturan pemerintah daerah," ucapnya.

Pemerintah daerah, dalah hal ini dinas teknis seperti Dinas Perhubungan telah memasang rambu larangan truk angkutan masuk dalam Kota Sampit di beberapa titik, dengan harapan bisa di patuhi.

"Seharusnya sopir dan pengusaha bisa mematuhi setiap rambu lalu lintas yang terpasang di tepian jalan. Jadi meski tanpa ada petugas yang berjaga mereka tidak memaksa melintas atau menerobos rambu tersebut," terangnya.

Halikinnor mengatakan, pemerintah daerah bersama provinsi Kalteng saat ini sedang berupaya untuk menyelesaikan pembangunan ruas jalur lingkar utara dan selatan.

"Jalur lingkar utara dan selatan merupakan sebagai jalur alternatif truk bermuatan, kondisinya memang bisa di lalui, namun masih kurang nyaman. diharapkan pada akhir 2019 nanti jalur alternatif tersebut akan mulus, sehingga truk angkutan bisa melintas lebih lancar lagi," demikian Halikinnor.