Kementan bantu kembangkan pertanian Kotim melalui optimasi lahan dan pompanisasi

id pemkab kotim, kementan, dpkp, sepnita, pertanian kotawaringin timur, sampit, ketahanan pangan, pompanisasi, optimasi lahan

Kementan bantu kembangkan pertanian Kotim melalui optimasi lahan dan pompanisasi

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Kotawaringin Timur, Sepnita. (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) -
Kementerian Pertanian (Kementan) membantu mengembangkan pertanian di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui optimasi lahan dan program pompanisasi pada 2024.
 
“Alhamdulillah, tahun ini kita mendapat bantuan dari pemerintah pusat terutama untuk sentra pertanian kita di wilayah selatan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim Sepnita di Sampit, Selasa.
 
Sepnita menyampaikan, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Tengah Dr Akhmad Hamdan selaku penanggung jawab kegiatan dalam rangka kedaruratan pangan nasional di wilayah Kalteng telah berkunjung langsung dan meninjau sentra pertanian di Kotim.
 
Kunjungan ini dalam rangka pelaksanaan program dari Kementan untuk wilayah Kotim. Adapun, Kotim pada 2024 mendapat bantuan optimasi lahan seluas 4.000 hektare lebih dan pompanisasi sekitar 3.000 hektare.
 
Optimasi lahan pertanian merupakan usaha meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian menjadi lahan usahatani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan melalui upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan, sehingga dapat menjadi lahan usahatani yang lebih produktif.
 
Sementara, Pompanisasi adalah program yang sedang digalakkan oleh Kementan. Program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
 
“Sebenarnya untuk pompanisasi ini kita ditargetkan mendapati 8.000 hektare tapi hasil pendataan di lapangan hanya sekitar 3.000 hektare yang bisa kita penuhi,” lanjutnya.

Baca juga: KPU Kotim terima banyak masukan untuk perbaikan penyelenggaraan pemilu
 
Di samping itu, Kotim juga mendapat bantuan padi gogo dengan target 3.900 hektare, namun yang baru bisa dipenuhi hingga Maret 2024 lalu baru 126 hektare. Karena sebelumnya program padi gogo lebih ditekankan sebagai tanaman sisipan di sela tanaman perkebunan.
 
“Sebelumnya padi gogo ini hanya sebagai tanaman sisipan di sela tanaman perkebunan, tetapi sekarang berkembang dan boleh saja diluar tanaman perkebunan yang penting padi gogo. Untuk itu kami akan berupaya agar bantuan dari pusat bisa dioptimalkan,” jelasnya.
 
Sepnita menambahkan, Pemkab Kotim melalui DPKP tidak sekedar menerima bantuan dari pusat. Untuk itu, pihaknya telah menggeser beberapa kegiatan untuk mendukung program dari Kementan, khususnya untuk program padi gogo, yakni berupa bantuan herbisida.
 
Ia berharap dengan sinergisitas antara Pempus dan Pemkab Kotim, serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, maka sektor pertanian di Kotim dapat semakin berkembang dan diharapkan surplus beras di Bumi Habaring Hurung tersebut lebih meningkat.

Baca juga: Menegangkan, evakuasi pasangan lansia korban banjir di Sampit dibayangi kemunculan buaya

Baca juga: Jumlah nelayan bertambah, Bupati Kotim komitmen tingkatkan sektor perikanan

Baca juga: 16 Desa di Kotim siap dicanangkan sebagai Desa Bersinar