Sampit (ANTARA) - Ratusan pembalap dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga luar pulau bersaing memperebutkan podium dalam ajang balap motor bergengsi, Motorprix Kotim Open Race 2025, yang digelar di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Sejauh ini ada sekitar 460 peserta yang sudah mendaftar untuk berlaga di 21 kelas yang dipertandingkan, jumlah ini masih terus bertambah karena ada sebagian pembalap dari luar daerah yang baru datang dan pendaftaran kami buka sampai sore ini,” kata Ketua Club Cipta Mentaya Production Muhammad Hasbi Ashiddiqi selaku penyelenggara di Sampit, Sabtu.
Motorprix Kotim Open Race 2025 digelar selama dua hari di kawasan Taman Kota Sampit, yakni pada Sabtu (13/12) untuk babak kualifikasi dan Minggu (14/12) untuk babak final.
Hasbi menyebut, bahwa animo masyarakat terhadap ajang balapan kali ini jauh lebih besar dibandingkan pada 2021. Terlihat dari jumlah pemain nasional yang meningkat tajam dari yang sebelumnya hanya tiga orang, kali ini mencapai 11 orang.
Lalu, jika dibandingkan dengan peserta Kejuaraan Balap Motor Lebah Central Borneo Open Race Seri III Palangka Raya yang diikuti 100 pembalap, peserta Motorprix Kotim Open Race 2025 sudah beberapa kali lipatnya.
Menurutnya, hal ini lantaran kegiatan ini digelar di akhir tahun dan di daerah lain tidak ada yang mengadakan atau sudah selesai, sehingga banyak pembalap yang berpartisipasi untuk meramaikan sebagai kejuaraan penutupan tahun 2025.
Bahkan menurutnya, peserta balapan ini sebenarnya bisa lebih banyak, namun karena sempat ada pro-kontra sebelum penyelenggaraan sehingga sebagian tim pembalap batal berpartisipasi.
Baca juga: Pertandingkan 21 kelas, Motoprix Kotim Open Race bertabur pembalap nasional
“Sedikit ada mis sebelum kegiatan, jadi mungkin dikira acara ini batal padahal tetap dilaksanakan. Tapi ini juga sudah lumayan, pesertanya bukan cuma dari Kotim, tapi hampir setiap kabupaten di Kalimantan Tengah, lalu ada juga yang dari Lumajang dan Sumatera, serta pemain nasional yang datang,” tambahnya.
Lebih dari sekadar kompetisi, Motorprix Kotim Open Race 2025 juga menjadi perhatian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotim sebagai ajang pencarian bakat.
“Kegiatan ini merupakan program Pengurus Cabang (Pengcab) Kotim untuk memilih atlet-atlet untuk Porprov tahun depan. Di sinilah ajangnya kita melihat bibit pembalap Kotim untuk nanti diseleksi ulang diikutkan sebagai atlet Kotim bermain di Porprov Kalteng di Kobar tahun depan,” jelas Hasbi.
Untuk memaksimalkan potensi lokal, panitia menyediakan kelas khusus lokal yang diikuti pembalap dari Kotim, Seruyan, Kotawaringin Barat (Kobar) dan Katingan. Kelas ini bertujuan mengukur kemampuan atlet-atlet lokal Kalteng dalam persaingan bersama.
Kehadiran para pembalap nasional juga dianggap sebagai kesempatan emas bagi atlet lokal. Dengan adanya pembalap nasional ini bisa jadi untuk pembelajaran bagi atlet lokal sehingga bisa meningkatkan keterampilan masing-masing.
“Kami pun juga ikut memperhatikan bagaimana cara main mereka (pembalap nasional). Saya ada sedikit melihat trik dan teknik pembalap nasional yang menambah wawasan saya, walaupun settingan untuk sirkuit lokal dengan sirkuit permanen tentu berbeda,” ujarnya.
Mengenai perwakilan Kotim di Porprov, Hasbi menjelaskan bahwa berdasarkan peraturan, dimungkinkan adanya transfer atlet selama masih berasal dari wilayah Kalimantan Tengah. Namun, ia menekankan bahwa wajib ada pembalap asli Kotim yang diikutsertakan.
“Misalnya ada perwakilan dari Seruyan ingin membawa nama Kotim, bisa saja kalau Pengcab-nya mengizinkan, sehingga kita bisa adakan kontrak, tapi tetap diutamakan pembalap lokal,” demikian Hasbi.
Baca juga: Legislator Kotim dorong warga segera urus legalitas kepemilikan tanah
Baca juga: Disdik Kotim tingkatkan kualitas belajar lewat papan digital
Baca juga: Kejari Kotim musnahkan barang bukti dari 245 perkara
