Gardu induk listrik bertegangan 150 kV beroperasi di Kobar

id kabupaten kotawaringin barat,kobar,gardu beroperasi di kobar,Bupati Kotawaringin Barat,Hj Nurhidayah

Gardu induk listrik bertegangan 150 kV beroperasi di Kobar

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan PLN Kalimantan foto bersama usai peresmian beroperasinya gardu induk bertegangan 150 kV di Pangkalan Bun, Selasa (11/12/18). (Foto Antara Kalteng/Hendri Gunawan).

suplai utama kelistrikan di Pangkalan Bun akan langsung dari Sistem lnterkoneksi Barito Mahakam
Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Perusahaan listrik Negara mulai mengoperasikan gardu induk bertegangan 150 kV di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng, Selasa.

Beroperasinya gardu induk itu akan membuat sistem kelistrikan di Pangkalan Bun terhubung dengan sistem kelistrikan Barito Mahakam, yang sekarang ini surplus lebih dari 200 megawatt, Kata Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon Masri, di Pangkalan Bun, Selasa.

"Sistem Kelistrikan di Barito Mahakam itu sekarang ini memiliki surplus daya mencapai lebih dari 200 Megawatt," tambahnya.

Sebelumnya pasokan listrik Pangkalan Bun disuplai oleh sistem kelistrikan yang terpisah. Di mana sepenuhnya suplai kelistrikan hanya mengandalkan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), yang memiliki daya mampu sebesar 33,65 Mega Watt (MW).

Machnizon mengatakan dengan terkoneksinya sistem tersebut, maka suplai utama kelistrikan di Pangkalan Bun akan langsung dari Sistem lnterkoneksi Barito Mahakam.

"Sebagai suplai utama, sistem kelistrikan Barito tentunya dapat memenuhi permintaan kebutuhan energi listrik dalam skala besar, baik itu bagi masyarakat maupun para pelaku investasi yang bergerak di bidang industri maupun bisnis," beber dia.

Beroperasinya Gardu Induk Pangkalan Bun 150 kV, PLN dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) penyediaan listrik di Kotawaringin Barat yang berasal dari pengoperasian PLTD berbahan bakar High Speed Diesel (HSD) mencapai 363 Juta Rupiah per harinya, atau dengan kata lain PLN dapat menghemat 130 Miliar Rupiah setiap tahunnya.

Machnizon mengatkan dengan ketersediaan suplai energi listrik melalui sistem interkoneksi yang masuk saat ini, diharapkan Pangkalan Bun sebagai salah satu pintu gerbang utama menuju Povinsi Kalimantan Tengah dapat menjadi kota strategis bagi para Investor untuk berinvestasi kedepannya.

"Jadi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan dapat terus meningkat setiap tahunnya," kata dia.

Sebagai informasi, total investasi yang dikeluarkan PLN untuk membangun GI Pangkaian Bun 150 kV mencapai Rp106 miliar Rupiah. Sedangkan untuk mewujudkan sistem interkoneksi dengan Pangkalan Bun, PLN juga membangun infrastruktur kelistrikan lainnya yang meliputi GI Sampit 150 kV serta Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). 

Total Tower SUTT yang dibangun untuk menghubungkan GI Pangkalan Bun dengan GI Sampit sebanyak 474 Tower dengan jalur transmisi sepanjang 167 kilo meter sircuit (kms).

"Jalur transmisi tersebut membentang melintasi 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Waringin Timur, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Kotawaringin Barat yang meliputi 7 Kecamatan dan 20 Desa," demikian Machnizon.

Sementara itu, Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah mengharapkan semoga dengan dioperasikannya gardu induk, "tidak ada lagi pemadaman bergilir di wilayah Kotawaringin Barat," ucapnya.

Perempuan pertama yang menjadi bupati dalam sejarah provinsi Kalimantan Tengah tersebut juga titip pesan kepada semua karyawan PLN untuk tetap sabar.

"Apabila itu terjadi, maka pemadaman listrik pasti banyak bermunculan sumpahan  dari masyarakat, seperti yang sering muncul di media sosial," kata Nurhidayah.