Satgas Pangan diminta cari penyebab tingginya harga cabai di Palangka Raya

id dprd kota palangka raya,palangka raya,harga cabai di palangka raya,jum'atni,anggota komisi b dprd Palangka Raya

Satgas Pangan diminta cari penyebab tingginya harga cabai di Palangka Raya

Desain Ronny NT (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Jum'atni meminta kepada tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan di daerah itu mencari penyebab tingginya harga cabai yang dijual para pegadang di sejumlah pasar tradisional.

"Tim Satgas apabila ada kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar dijual dengan harga yang tidak masuk di akal, wajib dicari penyebabnya untuk mengembalikan ke harga normal," kata Jum'atni di Palangka Raya, Jumat. 

Dikatakan, apabila ada oknum pedagang yang bermain agar harga cabai meroket tinggi di daerah setempat, bisa dilakukan penindakan oleh tim Satgas Pangan setempat. Sebab, tingginya harga cabai yang mencapai harga Rp60 ribu sangat meresahkan warga. 

Menuurt Jum'atni jika harga cabai tidak bisa diturunkan ke harga normal seperti hari-hari sebelumnya, maka hal tersebut akan mempengaruhi harga komoditi lainnya, bahkan berdampak pada saat memasuki bulan Ramadhan 1440 Hijriyah. 

"Tim harus bergerak kalau tidak ada tindakan, tidak menutup kemungkinan besar harga komoditi bahan pokok lainnya juga ikut berimbas," kata dia.

Baca juga: Tangkal perundungan dengan penguatan pengamalan nilai Pancasila

Anggota Komisi B DPRD Palangka Raya itu pun berharap, untuk mengetahui permasalahan tingginya harga jual cabai di pasar tradisional di Palangka Raya, masyarakat juga bisa ikut memberikan informasi ketika mengetahui penyebab naiknya harga jual cabai tersebut. 

"Tanpa bantuan masyarakat dalam mengungkap hal-hal seperti ini tentu akan sulit, maka dari itu informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan guna mencari tahu persoalan tersebut," jelasnya. 

Anggota DPRD Kota Palangka Raya dua periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu menyebut, setiap tahunnya permasalahan seperti ini menjelang bulan Ramadhan selalu terjadi.

Sekretaris Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Palangka Raya juga meminta aparat yang berwajib tidak 'tutup mata' melihat kondisi seperti itu. Ia yakin aparat penegak hukum akan bergerak serta mencari tahu permasalahan tersebut karena juga meresahkan masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga. 

"Semoga sebelum bulan suci Ramadhan permasalahan ini sudah ada solusinya dan harga cabai kembali normal," demikian Jum'atni.

Baca juga: Perlu peran aktif masyarakat berantas narkoba, kata DPRD Palangka Raya

Baca juga: Pemerintah perlu menyiapkan langkah antisipasi dini Karhutla