Sampit (ANTARA) - Banjir yang merendam empat desa di Kecamatan Tualan Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sudah surut namun masyarakat setempat waswas sungai kembali meluap sehingga banjir susulan terjadi.
"Keadaan air di Tualan Hulu hari ini banjir surut, tapi malam ini hujan. Mudah-mudahan air tidak naik lagi. Mohon doanya," pinta Camat Tualan Hulu Rusmanto di Tualan Hulu, Rabu malam.
Banjir di empat desa di Kecamatan Tualan Hulu terjadi sejak Minggu (9/6). Empat desa yang terendam banjir yaitu Desa Sebungsu, Tumbang Mujam, Mirah dan Luwuk Sampun dengan rumah terendam sekitar 129 buah.
Curah hujan yang meningkat dalam sepekan terakhir membuat Sungai Tualan Hulu meluap. Akibatnya, permukiman warga di bantaran sungai dan dataran rendah ikut terendam sehingga aktivitas masyarakat terganggu.
Kondisi banjir di Desa Sebungsu menyebabkan merendam 20 rumah dengan ketinggian air saat itu mencapai 60 cm. Rumah-rumah tersebut berada di dekat bantaran Sungai Tualan Hulu yang berada di bawah jalan poros desa tersebut.
Banjir di Desa Tumbang Mujam merendam 73 rumah dengan ketinggian air hingga 70 cm. Sebanyak 117 kepala keluarga menjadi terdampak banjir di desa yang dihuni 190 kepala keluarga tersebut.
Selain merendam permukiman, banjir juga merendam jalan poros Desa Tumbang Mujam yang berdekatan dengan bantaran Sungai Tualan Hulu sehingga jalan desa sepanjang kurang lebih 1 km terendam air dan cukup menghambat aktivitas masyarakat.
Sementara itu di Desa Mirah, tidak semua rumah penduduk yang terkena dampak meluapnya Sungai Tualan Hulu karena desa ini sedikit berbukit. Rumah yang terkena dampak meluapnya sungai terpantau sebanyak 30 rumah dengan ketinggian air 40 cm.
Sedangkan di Desa Luwuk Sampun yang struktur tanahnya tergolong dataran tinggi, namun sebagian masyarakat ada yang bertempat tinggal di kampung lama Luwuk Sampun. Masyarakat yang bertempat tinggal di kampung lama inilah yang terkena dampak meluapnya debit air Sungai Tualan Hulu yaitu sebanyak enam rumah dengan ketinggian air 50 cm.
Rabu sore, banjir berangsur surut dan aktivitas masyarakat mulai berjalan normal. Namun, hujan yang kembali terjadi membuat masyarakat waswas banjir akan datang lagi.
"Kami terus memantau kondisi di lapangan sebagai antisipasi terhadap kemungkinan air naik lagi, apalagi hujan masih terjadi," demikian Rusmanto.