Jakarta (ANTARA) - Seringkali ketika merasakan nyeri di sekitar dada kita langsung berpikir dan khawatir apakah nyeri tersebut pertanda terkena penyakit atau serangan jantung.
Memang, salah satu ciri-ciri gejala permasalahan jantung adalah rasa nyeri di area dada, tetapi tidak semua nyeri diakibatkan penyakit tersebut.
Bisa jadi nyeri akibat pengaruh tubuh sedang mengalami stres atau adanya syaraf yang bereaksi di sekitar kulit di area dada.
"Nyeri jantung dengan yang bukan, bisa kita bedakan dengan cara sederhana, kalau nyerinya sama dengan gejala penyakit jantung maka segera periksakan diri," kata Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Pusat Pertamina Hengkie F Lasanudin, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Dampak positif bagi jantung jika sering berlibur
Ketika seseorang terkena serangan jantung, nyeri dada yang dirasakan akan menyebar di area dada dan bagian tubuh sekitar dada kiri.
"Jadi kalau nyerinya bisa ditunjuk lokasinya dengan ujung jari, maka nyeri itu berada di dinding kulit dada bukan dari jantung," kata dia.
Kemudian, rasa nyeri yang dirasakan penderita berlangsung tidak terlalu singkat maupun lama bahkan sampai berhari-hari, nyeri seperti itu bukan berasal dari jantung.
Rasa nyeri gejala penyakit jantung juga akan dirasakan saat penderita beraktivitas berat, semakin berat pekerjaan yang dilakukan maka semakin nyeri terasa di jantung.
"Contohnya naik tangga, semakin berat kerja jantung semakin kelihatan kekurangan oksigennya, jadi makin sakit, dan jika kita istirahatkan dia hilang," kata Hengkie.
Baca juga: Selain bisa turunkan gula darah, ini deretan khasiat jambu biji
Baca juga: Latihan intensitas tinggi tingkatkan fungsi jantung pasien diabetes tipe 2
Baca juga: Di usia ini manusia rentan kena penyakit jantung
Perbedaan nyeri sakit jantung dengan nyeri dada biasa
Ketika seseorang terkena serangan jantung, nyeri dada yang dirasakan akan menyebar di area dada dan bagian tubuh sekitar dada kiri