Ancaman nyata Ferrari sebabkan Mercedes waspada

id ferrari,mercedes,Ancaman nyata Ferrari sebabkan Mercedes waspada,pebalap ferrari

Ancaman nyata Ferrari sebabkan Mercedes waspada

Mekanis Ferrari mengganti ban mobil pebalap Sebastian Vettel saat berlatih jelang kejuaraan Formula Satu GP Singapura di Sirkuit Marina Bay Street di Singapura, Sabtu (21/9/2019). (REUTERS/FELINE LIM)

Jakarta (ANTARA) - Mercedes telah memenangi setiap Grand Prix Rusia sejak pertama kali digelar di Olympic Park Sochi pada 2014, namun akhir pekan nanti semuanya bisa berubah.

Tim rival, Ferrari sedang panas-panasnya saat ini dengan Charles Leclerc dan Sebastian Vettel yang menyapu tiga kemenangan secara beruntun di antara mereka. Jika tim Kuda Jingkrak mampu meraih kemenangan keempatnya di Sochi, itu akan menjadi semacam peringatan keras bagi Mercedes.

Lewis Hamilton, yang saat ini memuncaki klasemen dengan selisih 65 poin dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas, sudah merasakan jika Ferrari saat ini lebih haus kemenangan dari pada tim Silver Arrow.

"Balapan-balapan berikutnya akan sulit," kata Hamilton yang telah tiga kali menang di Sochi itu, seperti dikutip Reuters.

Sirkuit yang berada di pinggiran Laut Hitam itu juga cukup bersahabat bagi Bottas saat pebalap asal Finlandia itu mencatatkan waktu putaran tercepatnya di Formula 1 untuk pertama kali serta naik podium teratas di sana pada 2017.

"Aku punya sejumlah urusan yang belum selesai di Sochi. Biasanya dia menjadi trek yang baik untukku dan aku ingin memastikan itu terjadi lagi," kata Bottas yang tahun lalu diperintah mengalah untuk memberi jalan kepada Hamilton.

Walaupun mereka belum pernah menang lagi sejak GP Hungaria pada Agustus, Mercedes masih memuncaki klasemen konstruktor dengan unggul 133 poin dari Ferrari.

"Sochi menjadi trek di mana kami kuat dalam beberapa tahun terakhir namun tren itu tak berarti apa-apa ketika kami turun di sana," kata bos tim Mercedes Toto Wolff seperti dikutip laman resmi Formula 1.

"Kami menantikan satu lagi akhir pekan yang menantang bagi kami.

"Tujuh balapan terakhir telah menunjukkan kami jika kami berada di tengah pertarungan sengit, dan kami harus berada dalam kondisi terbaik di setiap area untuk meraih podium teratas," kata Wolff.

Di kubu rival, Ferrari telah menunjukkan kecepatannya di sirkuit cepat seperti Spa dan Monza dan juga di trek yang lambat dan berliku seperti Singapura. Sochi berbeda namun menawarkan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kebangkitan yang sesungguhnya.

"Ini adalah sirkuit di mana kami nyaris menang namun tak terlalu berhasil meraihnya," kata Vettel, yang menjadi satu-satunya pebalap non-Mercedes yang start dari pole position di Rusia.

"Aku start dari baris terdepan dan bahkan dua tahun lalu Ferrari mengunci baris terdepan. Tapi kami ingin meraih kepuasan dengan langkah itu dan menang," kata pebalap yang mengakhiri puasa kemenangannya di Singapura setelah 13 bulan tanpa trofi juara.

Lintasan lurus yang panjang di Sochi bisa menguntungkan Ferrari namun permukaan trek yang halus membuat sulit para pebalap untuk menemukan titik yang pas dengan ban mereka.

Belum lagi desain trek yang menuntut pengaturan aerodinamika yang berbeda dari Singapura.

"Kami telah membuat progres yang bagus dengan mobil kami, khususnya dalam hal performa di trek dengan downforce tinggi, dan kelihatannya lebih kompetitif di trek dengan tata letak yang bervariasi sekarang," kata Leclerc.

"Waktu yang akan membuktikan apakah kami bisa kuat di sini seperti kami beberapa waktu lalu."

Sementara itu, hanya dua kali dalam lima tahun balapan di Sochi ada pebalap di luar tim Mercedes dan Ferrari yang naik ke podium. Saat itu Bottas finis peringkat ketiga saat membalap untuk Williams pada 2014, kemudian pebalap Meksiko Sergio Perez yang membalap untuk Force India, saat ini menjadi Racing Point, finis ketiga pada 2015.

Pebalap Red Bull Max Verstappen, yang saat ini memiliki poin sama dengan Leclerc, terpaut 96 poin dari Hamilton, berharap bisa memberi perlawanan walaupun mobilnya kurang cocok dengan karakter sirkuit di Sochi.

"Aku menantikan Rusia di mana lebih banyak kesempatan untuk melakukan overtake," kata pebalap berusia 21 asal Belanda itu.