Muara Teweh (ANTARA) - Satuan Tugas Kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kini memfokuskan pemadaman kebakaran di Desa Trahean Kecamatan Teweh Selatan dan Kamawen Kecamatan Montallat.
"Dua desa ini terdapat kawasan kebakaran lahan yang relatif luas dan pemadamannya lebih sehari," kata Sekretaris Daerah Setda Barito Utara Jainal Abidin pada rapat koordinasi Pusat Pengedalian Operasi (Pusdalops) Karhutla di Mara Teweh, Jumat.
Menurut dia, rakor pusdalops ini dilaksanakan guna melihat sejauh mana penanggulangan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Barito Utara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim gabungan.
Satgas yang dibentuk bertujuan agar dalam penanganan karhutla khususnya di wilayah Kabupaten Barito Utara dilakukan secara terpadu lintas sektor.
"Terlebih pada hutan dan lahan yang rawan akan kebakaran, kemungkinannya tiap tahun nyaris tak pernah luput dari amukan si jago merah. Saat ini, Program Kerja Satgas Karhutla difokuskan di Desa Trahean dan Desa Kamawen," katanya.
Meskipun, kata dia, dalam dua hari ini hujan sudah mengguyur wilayah Kabupaten Barito Utara serta turut memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
"Namun kita tetap harus waspada agar tidak ada lagi kabut asap di wilayah Barito Utara," kata Jainal.
Kepala BPBD Barito Utara Gazali Montalatua menyebutkan upaya pencegahan lebih baik dari pada penanganan.
"Alhamdulillah saat ini titik-titik api di wilayah Barito Utara sudah berangsur padam, ini juga berkat hujan yang turun serta upaya tim satgas yang maksimal melakukan pemadaman api di lapangan," kata Gazali.
Secara teknis, kata dia, semua upaya penanganan Karhutla sudah baik terorganisasi terlebih koordinasi lintas sektor yang dituangkan dalam surat Keputusan Bupati sehingga semua dilakukan dengan sangat maksimal saat terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Ia juga mengatakan Satgas Karhutla melibatkan sejumlah pihak diantaranya dari sejumlah intansi terkait, lembaga mitra serta TNI dan Polri.
"Kami mengharapkan partisipasi masyarakat sehingga upaya penanggulangan maupun pencegahan kebakaran hutan dan lahan bisa berjalan dengan baik," ucap Gazali.
Sementara Dandim 1013 Muara Teweh Letkol Inf Yusan Riawan menjelaskan bahawa lahan yang ada di wilayah desa Kamawen tersebut sebetulnya tidak terbakar namun ada yang membakar, karena sudah sembilan hari ditangani oleh tim gabungan karhutla belum selesai-selesai.
"Karena ada terlihat tanda-tanda di wilayah ini. Di kanan dan kiri jalan tersebut sudah ada terlihat tanaman sawit, kemudian disebelahnya ada patok-patok panah yang menunjukan bahwa itu batas. Jadi harapan kami mungkin bisa bekerjsama, kalau memang bisa Kepala Desa mengusulkan ke Dinas Pertanian untuk mengurangi membuka lahan dengan cara membakar lahan," kata Dandim.
Berita Terkait
Sekretariat DPRD Barito Utara terima kunker DPRD HSU bahas BLUD
Jumat, 3 Mei 2024 20:06 Wib
Tiga ormas di Barut dukung Akhmad Gunadi sebagai bakal calon bupati
Jumat, 3 Mei 2024 19:37 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Barito Utara bagikan sembako di Hari Buruh
Jumat, 3 Mei 2024 17:48 Wib
Pj Bupati Barut terima penghargaan dari Menteri Dikbudristek
Jumat, 3 Mei 2024 16:42 Wib
KPU plenokan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Bartim Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 12:54 Wib
Terdata 140 akun aktif pelamar PPS di KPU Bartim
Jumat, 3 Mei 2024 6:07 Wib
Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Jumat, 3 Mei 2024 5:33 Wib
Agi kembali serahkan berkas Bakal calon Bupati ketiga parpol Barito Utara
Kamis, 2 Mei 2024 20:57 Wib