Google dituduh salah gunakan data lokasi

id Google , Australian Competition and Consumer Comission,Google dituduh salah gunakan data lokasi

Google dituduh salah gunakan data lokasi

Ilustrasi Google (REUTERS/Aly Song)

Jakarta (ANTARA) - Lembaga pengawasan bisnis dan konsumen Australia, Australian Competition and Consumer Comission menuntut Alphabet Inc, perusahaan induk Google, karena dianggap mengecoh pengguna tentang cara mereka mengumpulkan data.

ACCC, dikutip dari Reuters, mempersoalkan Google unit lokal Australia tidak memberi tahu pengguna selama hampir dua tahun bahwa mereka harus mengatur dua hal agar Google tidak menyimpan informasi pengguna. Google selama ini hanya memberi tahu satu hal yang perlu dimatikan agar informasi tidak tersimpan.

"Informasi menyesatkan dari Google ini mengakibatkan pengguna tidak punya pilihan," tulis ACCC dalam berkas yang dimasukkan ke Pengadilan Federal Australia.

Baca juga: 'Pesta' khusus dari Google untuk fans berat Pixel

Google, seperti dikatakan ACCC dalam berkas tersebut, menyatakan Google tidak menjelaskan bahwa pengguna harus mematikan dua pengaturan berbasis lokasi, Location History dan Webb and App Activity agar Google tidak mengumpulkan data pengguna.

Regulator Australia itu menyatakan Google melanggar undang-undang konsumen mereka karena memberi tahu pengguna bahwa satu-satunya cara agar data mereka tidak dikumpulkan adalah dengan tidak menggunakan aplikasi seperti Google Search dan Google Maps.

Ketua ACCC Rod Sims menginginkan agar praktik tersebut tidak lagi diteruskan.

"Kami ingin penalti yang bernilai dan kami ingin Google memberi tahu pengguna apa yang terjadi, agar pengguna tahu data apa saja yang dikumpulkan dan digunakan untuk apa," kata Sims.

Juru bicara Google menyatakan mereka sedang mempelajari tuduhan ACCC dan berkomunikasi dengan lembaga tersebut.

Baca juga: Berikut Spesifikasi Google Pixel 4 dan Pixel 4XL yang resmi diluncurkan

Baca juga: Jam tangan pintar Google akan saingi Apple

Baca juga: Stream dari Google untuk transfer musik dan video antarperangkat