Muara Teweh (ANTARA) - Siswa SMAN 1 Muara Teweh Kabupaten Barito Utara mendeklarasikan sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA) yang dilaksanakan di halaman di Muara Teweh, Sabtu.
Kegiatan deklarasi tersebut dihadiri dr Fahmi Syamsul Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak pada Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KB dan P3A) setempat.
Kepala SMAN 1 Muara Teweh Razikinnor mengatakan deklarasi yang dilakukan ini sebagai bentuk komitmen sekolah dalam pemenuhan hak-hak anak dan upaya menyukseskan program Kabupaten Barito Utara layak anak.
"Alhamdulillah, di SMAN 1 Muara Teweh telah mendeklarasikan sekolah ramah anak. Dimana deklarasi ini bertujuan agar hak-hak anak bisa betul-betul terpenuhi dan didalamnya terkait tidak ada lagi sistem kekerasan atau dikenal dengan istilah bullying dan body shaming," katanya.
Sejauh ini, kata dia, belum pernah ada kejadian bullying dan body shaming ini, namun alangkah baiknya juga membuat deklarasi lagi atau kesepakatan bersama bahwa itu tidak terjadi di SMAN 1 Muara Teweh.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalteng Sugianto Sabran , Dinas Pendidikan Provinsi, Bupati Barito Utara Nadalsyah serta Disdalduk KB dan P3A Barito Utara yang telah mempercayakan sekolah ini sebagai tempat deklarasi ramah anak.
"Terkait dengan sekolah ramah anak ini kami sudah punya enam program sekolah unggulan yaitu pertama sekolah kewirausahaan, kedua sekolah rujukan, ketiga sekolah zonasi, keempat sekolah siaga kependudukan, kelima sekolah ramah anak dan keenam atau terakhir adalah sekolah IT," ungkapnya.
Sementara itu, Kadisdalduk KB dan P3A Barut Hj Siti Nornah Irawati melalui Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak dr Fahmi Syamsul mengatakan, kegiatan deklarasi ramah anak di SMAN 1 Muara Teweh ini sebagai tindak lanjut dari program Kabupaten Layak Anak (KLA).
"Dengan adanya deklarasi ini diharapkan menjadi sekolah percontohan yang mengedepankan ramah anak dengan tidak ada terjadi bullying dan body shaming. Dengan demikian pemenuhan perlindungan hak perempuan dan pemenuhan hak anak,"ujar Fahmi.
Berita Terkait
PSG juara Ligue 1, usai AS Monaco ditaklukkan Olympique Lyon
Senin, 29 April 2024 6:30 Wib
SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
Sabtu, 27 April 2024 4:38 Wib
Album baru Taylor Swift capai 1 miliar lebih streaming di Spotify
Kamis, 25 April 2024 17:23 Wib
FYP STSJ Yamaha sukses digelar di SMKN 1 Banjarmasin, beri ruang berkreasi
Rabu, 24 April 2024 7:08 Wib
Perbaikan bangunan SDN 1 Petuk Katimpun masuk prioritas APBD Perubahan
Senin, 22 April 2024 22:20 Wib
Disdik Palangka Raya anggarkan Rp200 juta perbaiki SDN-1 Petuk Katimpun
Senin, 22 April 2024 16:58 Wib
Puncak arus balik di Pelabuhan Sampit, penumpang turun capai 1.557 orang
Sabtu, 20 April 2024 19:10 Wib
Penggunaan SPKLU mobil listrik di Kalimantan meningkat 1.900 persen
Jumat, 19 April 2024 23:48 Wib