Katy Perry depresi saat garap album 'Witness'

id Katy perry, album witness, katy perry depresi

Katy Perry depresi saat garap album 'Witness'

Penyanyi Katy Perry (ANTARA News/Shutterstock)

Jakarta (ANTARA) - Katy Perry mengungkapkan bahwa ia sempat mengalami depresi berat saat menggarap album terakhirnya "Witness", antara tahun 2017 dan 2018.

Namun tunangannya, aktor Orlando Bloom terus memberikan dukungan dan menjadi kekuatannya.

"Saya menjadi depresi dan tidak ingin bangun dari tempat tidur. Di masa lalu, saya bisa mengatasinya tetapi kali ini terjadi sesuatu yang membuat saya jatuh di banyak tangga. Saya benar-benar harus menjalani perawatan kesehatan mental," kata Katy dilansir NME, Jumat.

Pelantun "Roar" ini melanjutkan, "Saya sudah menjalani terapi, telah melalui Proses Hoffman, melakukan pengobatan herbal."

Menurut Katy, peran Orlando sangatlah penting untuk menjaga keseimbangannya, bahkan dia menyebutnya sebagai jangkar.

"Saya memiliki pasangan yang juga ingin menemukan keseimbangan, yang sedang dalam perjalanan spiritualnya sendiri," ujar pelantun "Hot & Cold" itu.

"Dia adalah seorang jangkar yang menahan saya, dan dia sangat nyata. Dia bukan penggemar nomor satu Katy Perry, tapi dia penggemar nomor satu Katheryn Hudson (nama asli Katy Perry)," lanjutnya.

Sementara itu, Katy diperkirakan akan merilis tindak lanjut dari album "Witness" tahun ini. Pada 2019, dia merilis tiga single "Small Talk", "Never Really Over" dan "Harleys in Hawaii".