Nanga Bulik (ANTARA) - Bupati Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah Hendra Lesmana berharap, pemenang lomba desain batik dan lawung yang dilaksanakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) setempat, mampu mencerminkan ciri khas daerah, yaitu flora dan fauna, serta budaya.
"Batik yang ada saat ini masih didominasi oleh batik cetak, sehingga tidak mencerminkan ciri dari Lamandau. Melalui lomba ini, mudah-mudahan batik khas kita, bisa lebih berkembang seperti batik dari daerah lain,” katanya di Nanga Bulik, Selasa.
Hal itu ditegaskan Hendra Lesmana saat membuka secara resmi lomba desain batik lawung ciri khas Lamandau di aula Bappeda. Lomba batik yang terbuka untuk umum tersebut, diikuti 140 peserta, baik mendaftar secara online atau daring, maupun langsung.
Orang nomor satu di Bumi Bahaum Bakuba itu berharap, melalui lomba desain batik itu, nantinya muncul berbagai motif batik yang kedepannya dapat mengangkat citra batik khas Lamandau.
"Motif batik yang terpilih akan dipergunakan sebagai batik khas Lamandau untuk pakaian dinas di lingkungan pemerintahan," kata Hendra.
Sementara itu, Ketua Deskranasda Lamandau Rusdianti Hendra Lesmana menyampaikan, lomba desain batik yang pihaknya laksanakan mengambil motif berbagai flora dan fauna yang ada di kabupaten setempat. Hal itu bertujuan agar flora dan fauna di Lamandau bisa dikenal luas di Kalteng maupun nasional.
Ia berharap dengan adanya lomba desain batik itu, akan muncul motif dan desain batik yang menjadi ciri khas di Lamandau. Selain itu perlombaan tersebut, juga berpotensi memunculkan desainer-desainer handal dan berbakat.
"Selain motif flora dan fauna, ada juga motif etnik yang kami lombakan, sehingga budaya Lamandau bisa dikenal luas di tengah masyarakat," kata Rusdianti.