Konser Super Junior ditunda

id Super junior,konser super junior ditunda, jepang

Konser Super Junior ditunda

Boyband Super Junior beraksi dalam konser Mahakarya RCTI 25 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/8/2014). Dalam konser tersebut, Super Junior membawakan enam lagu di antaranya Break Down, Go, Oppa Oppa, After A Minute, A Ho dan Swing. ANTARA FOTO/Teresia May/ed/Spt/aa.

Jakarta (ANTARA) - Grup idola K-pop Super Junior menunda konsernya di Jepang setelah negara tersebut mengumumkan rencana untuk memberlakukan langkah-langkah karantina bagi wisatawan dari Korea Selatan.

Tokyo telah mengumumkan bahwa para wisatawan yang datang dari Korea Selatan dan China akan diminta untuk tinggal di fasilitas yang ditunjuk pemerintah selama dua pekan mulai Senin (9/3) hingga akhir bulan ini karena kekhawatiran penyebaran virus corona.

Jepang juga berencana untuk menangguhkan program masuk bebas visa 90 hari untuk warga Korea Selatan pekan depan.

Baca juga: Alasan di balik donasi Eunhyuk Super Junior untuk pencegahan COVID-19

Baca juga: "Timeless" Super Junior posisi pertama iTunes Indonesia

Pengumuman langkah-langkah karantina tersebut membuat grup idola Super Junior menunda konsernya yang dijadwalkan digelar pada 25-26 Maret di Saitama Super Arena Jepang.

"Karena pembatasan masuk yang diumumkan oleh pemerintah Jepang kemarin, konser Super Junior ditunda," Super Junior mengumumkan melalui laman fanbase Jepang, seperti dikutip dari Yonhap, Minggu.

Pengumuman tersebut tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang kapan konser Jepang akan diadakan lagi, namun mengatakan akan ada informasi lebih lanjut dengan rincian tentang pengembalian uang tiket dalam waktu dekat.

Langkah-langkah imigrasi Jepang tersebut untuk saat ini dijadwalkan efektif pada akhir bulan ini, namun sejumlah acara K-pop lainnya di Jepang tampaknya akan terpengaruh kebijakan tersebut.

Grup idola K-pop TWICE dijadwalkan menggelar konser di Tokyo Dome pada 15-16 April, dan KCON, festival K-pop yang diinisiasi CJ ENM, juga rencananya akan digelar di Makuhari Messe, kota Chiba, Jepang, pada 3-5 April.

Pihak penyelenggara dari dua acara tersebut mengatakan mereka sedang memantau situasi dengan cermat, demikian Yonhap.