COVID-19 belum berakhir, kini muncul DBD

id COVID-19 belum berakhir, kini muncul DBD,Pemkab Kotim, Faisal Novendra Cahyanto, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur,Demam berdarah

COVID-19 belum berakhir, kini muncul DBD

Dinas Kesehatan melakukan fogging atau pengasapan di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur, belum lama ini. ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diminta benar-benar menjaga kesehatan dan meningkatkan kewaspadaan karena selain COVID-19 yang masih mengancam, saat ini penyakit demam berdarah (DBD) juga mulai muncul.

"Memang sudah muncul ada dilaporkan demam berdarah, seperti di Arjuno dan beberapa titik lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Rabu.

Kotawaringin Timur merupakan salah satu daerah dengan kasus demam berdarah cukup tinggi setiap tahunnya. Bahkan hampir setiap tahun penyakit yang menular melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu memakan korban jiwa.

Untuk itu Faisal mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah munculnya berbagai bibit penyakit.

Saat curah hujan meningkat seperti saat ini, nyamuk sangat mudah berkembang biak. Hal ini disertai dengan meningkatnya potensi muncul dan berjangkitnya DBD.

Cara ampuh mencegah berjangkitnya DBD adalah memberantas sarang nyamuk. Kebersihan lingkungan harus dijaga agar nyamuk tidak bisa berkembang biak.

Baca juga: DPRD Kotim dorong pemkab gandeng perusahaan perbaiki jalan di pelosok

Pola 3M yakni menguras, menutup, dan mengubur barang yang dapat menampung air, harus benar-benar dilaksanakan untuk memberantas sarang nyamuk. Tempat penampungan air juga harus ditaburi abate agar jentik-jentik nyamuk mati.

Faisal menekankan, fluktuasi penyakit mematikan ini, juga sangat tergantung dengan pola hidup masyarakat. Jika masyarakat terbiasa hidup bersih dengan membersihkan lingkungan sekitar maka potensi muncul dan berjangkitnya DBD akan kecil karena nyamuk tidak bisa berkembang biak.

"Makanya kami gencar melakukan sosialisasi pencegahan karena penekanannya justru harus pada tahap pencegahan ini. Tapi jika ada anggota keluarga yang terkena demam tinggi, maka diharapkan segera dibawa ke fasilitas kesehatan agar diketahui penyakitnya dan segera diobati," kata Faisal.

Faisal juga mengimbau masyarakat untuk terus mewaspadai penularan COVID-19. Masyarakat diimbau menjalankan anjuran pemerintah dalam mencegah penularan virus mematikan tersebut, khususnya dengan tetap berada di rumah.

Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi pemeriksaan COVID-19 sudah bisa dilakukan di Banjarbaru

Baca juga: Banjir mulai rendam kawasan utara Kotim