Tes cepat COVID digelar, seluruh pedagang di Bartim nonreaktif
Tamiang Layang (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, menggelar tes cepat virus corona atau COVID-19 kepada 31 pedagang kaki lima serta lima petugas kesehatan di Pasar Temanggung Djaya Karti, Selasa.
Dari hasil tes cepat itu seluruh pedagang dan petugas kesehatan di pasar tersebut nonreaktif atau tidak ada tanda-tanda terpapar COVID, kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Penanggulangan COVID - 19 Bartim Simon Biring di Tamiang Layang.
"Tapi, walau hasilnya tidak ada yang reaktif, kami tetap merencanakan untuk kembali menggelar tes cepat 10 hari kedepan. Ini untuk memastikan kembali apakah benar hasilnya nonreaktif atau seperti apa," tambahnya.
Dikatakan, pedagang dilakukan tes cepat sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 dilingkungan pasar. Pedagang yang wajib menjalani prosedur pencegahan karena diketahui berasal dari wilayah di Kalsel.
Pedagang yang mengikuti tes cepat yakni pedagang yang memiliki identitas diri sebagai penduduk Kabupaten Bartim. Sementara, untuk pedagang lain yang memiliki KTP luar namun berjualan di wilayah Pasar Temanggung Djaya Karti akan diarahkan mengikuti tes cepat secara mandiri di Rumah Sakit Tamiang Layang.
Simon mengatakan setelah di Pasar Temanggung Djaya Karti, Tamiang Layang, tes cepat juga akan dilaksanakan secara massal di pos perbatasan Pasar Panas Kecamatan Benua Lima. Untuk waktu pelaksanaannya sedang disusun, dan tetap dalam waktu dekat.
"Para pengendara apalagi yang akan masuk Bartim dan tidak memiliki surat keterangan sehat wajib mengikuti tetapi tidak gratis. Karena yang bisa gratis dan dipertanggungjawabkan adalah warga Bartim, sehingga pengendara maupun warga luar jika mau masuk wajib mengikuti atau diarahkan putar balik," kata Simon.
Baca juga: Seorang petugas kesehatan di Bartim diisolasi
Kepala UPTD Pasar Temanggung Djaya Karti Tenni mengatakan, seluruh pedagang berjumlah 200 orang. Yang dilakukan tes cepat hari ini berjumlah 31 orang karena ada beberapa pedagang yang menolak dilakukan tes cepat.
"Mereka yang hari ini menjalani tes cepat akan di tes cepat kembali 10 hari kedepan. Dan bagi yang belum mengikuti dianjurkan mengikuti tes cepat ulang nanti," kata Tenni.
Menurutnya, keterbatasan alat tes cepat membuat tidak semua pedagang bisa dilakukan te cepat. Namun bisa dilakukan secara bertahap dan hal ini sudah dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bartim.
Baca juga: Kemenag Bartim siapkan pengembalian biaya berangkat haji
Baca juga: Kakao di Bartim mulai tumbuh, diperkirakan 2023 panen perdana
Baca juga: Pemprov Kalteng rencanakan tes cepat gratis bagi sopir barang kebutuhan pokok dan penting
Dari hasil tes cepat itu seluruh pedagang dan petugas kesehatan di pasar tersebut nonreaktif atau tidak ada tanda-tanda terpapar COVID, kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Penanggulangan COVID - 19 Bartim Simon Biring di Tamiang Layang.
"Tapi, walau hasilnya tidak ada yang reaktif, kami tetap merencanakan untuk kembali menggelar tes cepat 10 hari kedepan. Ini untuk memastikan kembali apakah benar hasilnya nonreaktif atau seperti apa," tambahnya.
Dikatakan, pedagang dilakukan tes cepat sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 dilingkungan pasar. Pedagang yang wajib menjalani prosedur pencegahan karena diketahui berasal dari wilayah di Kalsel.
Pedagang yang mengikuti tes cepat yakni pedagang yang memiliki identitas diri sebagai penduduk Kabupaten Bartim. Sementara, untuk pedagang lain yang memiliki KTP luar namun berjualan di wilayah Pasar Temanggung Djaya Karti akan diarahkan mengikuti tes cepat secara mandiri di Rumah Sakit Tamiang Layang.
Simon mengatakan setelah di Pasar Temanggung Djaya Karti, Tamiang Layang, tes cepat juga akan dilaksanakan secara massal di pos perbatasan Pasar Panas Kecamatan Benua Lima. Untuk waktu pelaksanaannya sedang disusun, dan tetap dalam waktu dekat.
"Para pengendara apalagi yang akan masuk Bartim dan tidak memiliki surat keterangan sehat wajib mengikuti tetapi tidak gratis. Karena yang bisa gratis dan dipertanggungjawabkan adalah warga Bartim, sehingga pengendara maupun warga luar jika mau masuk wajib mengikuti atau diarahkan putar balik," kata Simon.
Baca juga: Seorang petugas kesehatan di Bartim diisolasi
Kepala UPTD Pasar Temanggung Djaya Karti Tenni mengatakan, seluruh pedagang berjumlah 200 orang. Yang dilakukan tes cepat hari ini berjumlah 31 orang karena ada beberapa pedagang yang menolak dilakukan tes cepat.
"Mereka yang hari ini menjalani tes cepat akan di tes cepat kembali 10 hari kedepan. Dan bagi yang belum mengikuti dianjurkan mengikuti tes cepat ulang nanti," kata Tenni.
Menurutnya, keterbatasan alat tes cepat membuat tidak semua pedagang bisa dilakukan te cepat. Namun bisa dilakukan secara bertahap dan hal ini sudah dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bartim.
Baca juga: Kemenag Bartim siapkan pengembalian biaya berangkat haji
Baca juga: Kakao di Bartim mulai tumbuh, diperkirakan 2023 panen perdana
Baca juga: Pemprov Kalteng rencanakan tes cepat gratis bagi sopir barang kebutuhan pokok dan penting