Begini cara Polda Kalteng cegah karhutla hingga hadapi COVID-19
Palangka Raya (ANTARA) - Polda Kalimantan Tengah mendirikan 'Desa Pantang Mundur' atau Lewu Isen Mulang, dikarenakan penyebaran COVID-19 sangat berdampak luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi serta budaya yang ada di wilayah setempat.
Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Dedi Prasetyo di Palangka Raya, Selasa mengatakan, awal mula didirikannya Lewu Isen Mulang karena virus corona dipandang atau dinilai sebagai suatu ancaman yang sangat merugikan.
"Berbagai upaya dilakukan untuk memutus mata rantai Penyebaran COVID-19, namun langkah-langkah tersebut belum terlihat pengaruhnya terhadap penurunan penyebaran," katanya.
Ia menjelaskan, Isen Mulang mengandung makna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku
Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika pembangunan.
Oleh karena itu, ia optimis dengan didirikannya Lewu Isen Mulang bisa menimbulkan kembali semangat masyarakat dalam menghadapi virus corona.
"Dengan mengobarkan lagi semangat Isen Mulang di masyarakat, diharapkan menimbulkan serta memacu sikap optimis dan semangat juang menghadapi masa pandemi COVID-19," jelasnya.
Tak hanya untuk menghadapi virus tersebut, didirikannya Lewu Isen Mulang yang melibatkan masyarakat setempat atau perangkat desa ini, juga untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Lewu Isen Mulang adalah sebuah upaya kolaboratif dengan pemangku kepentingan, berupa gerakan atau aksi nyata di daerah untuk mencegah karhutla, sebagai lumbung dan ketahanan pangan, hingga mencegah penyebaran COVID-19.
"Menitikberatkan kepada keterlibatan elemen masyarakat yang aktif, baik secara personal ataupun kelompok di desa," ungkapnya.
Adapun sasaran didirikannya Lewu Isen Mulang, yakni mencegah terjadinya karhutla, mewujudkan ketahanan pangan dan optimalisasi penanganan dan pencegahan COVID-19 yang berada di satu teritori tertentu.
Tak hanya mendirikan Lewu Isen Mulang, pihaknya juga mendirikan Lewu Lusuk Parei (Desa Lumbung Pangan Ketahanan Pangan) yang letaknya dekat dengan rencana ibu kota negara baru.
"Tentu harus bersiap berkontribusi dalam pembangunan di berbagai sektor, terutama pada fokus infrastruktur, bidang pertanian secara luas, peternakan, perikanan dan bidang lainnya," tegasnya.
Adanya program Lewu Lusuk Parei, diharapkan desa-desa yang ada di Kalimantan tengah, mempersiapkan diri sebagai daerah lumbung pangan pada saat pemindahan ibu kota negara telah dilaksanakan. Selain meningkatkan ekonomi, juga sosial masyarakat desa.
Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Dedi Prasetyo di Palangka Raya, Selasa mengatakan, awal mula didirikannya Lewu Isen Mulang karena virus corona dipandang atau dinilai sebagai suatu ancaman yang sangat merugikan.
"Berbagai upaya dilakukan untuk memutus mata rantai Penyebaran COVID-19, namun langkah-langkah tersebut belum terlihat pengaruhnya terhadap penurunan penyebaran," katanya.
Ia menjelaskan, Isen Mulang mengandung makna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku
Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika pembangunan.
Oleh karena itu, ia optimis dengan didirikannya Lewu Isen Mulang bisa menimbulkan kembali semangat masyarakat dalam menghadapi virus corona.
"Dengan mengobarkan lagi semangat Isen Mulang di masyarakat, diharapkan menimbulkan serta memacu sikap optimis dan semangat juang menghadapi masa pandemi COVID-19," jelasnya.
Tak hanya untuk menghadapi virus tersebut, didirikannya Lewu Isen Mulang yang melibatkan masyarakat setempat atau perangkat desa ini, juga untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Lewu Isen Mulang adalah sebuah upaya kolaboratif dengan pemangku kepentingan, berupa gerakan atau aksi nyata di daerah untuk mencegah karhutla, sebagai lumbung dan ketahanan pangan, hingga mencegah penyebaran COVID-19.
"Menitikberatkan kepada keterlibatan elemen masyarakat yang aktif, baik secara personal ataupun kelompok di desa," ungkapnya.
Adapun sasaran didirikannya Lewu Isen Mulang, yakni mencegah terjadinya karhutla, mewujudkan ketahanan pangan dan optimalisasi penanganan dan pencegahan COVID-19 yang berada di satu teritori tertentu.
Tak hanya mendirikan Lewu Isen Mulang, pihaknya juga mendirikan Lewu Lusuk Parei (Desa Lumbung Pangan Ketahanan Pangan) yang letaknya dekat dengan rencana ibu kota negara baru.
"Tentu harus bersiap berkontribusi dalam pembangunan di berbagai sektor, terutama pada fokus infrastruktur, bidang pertanian secara luas, peternakan, perikanan dan bidang lainnya," tegasnya.
Adanya program Lewu Lusuk Parei, diharapkan desa-desa yang ada di Kalimantan tengah, mempersiapkan diri sebagai daerah lumbung pangan pada saat pemindahan ibu kota negara telah dilaksanakan. Selain meningkatkan ekonomi, juga sosial masyarakat desa.