Anggota Polres Kobar adu ketangkasan dalam penanganan karhutla

id Polres kobar, kotawaringin barat, pangkalan bun, karhutla, kebakaran hutan dan lahan, lomba ketangkasan dan kecepatan, mesin pemadam

Anggota Polres Kobar adu ketangkasan dalam penanganan karhutla

Dua orang anggota Polsek Aruta bekerja sama menyatukan dua buah selang pemadam dalam lomba ketangkasan dan kecepatan menggunakan dan merakit mesin pemadam portabel, Pangkalan Bun, Jumat, (19/6/2020). (ANTARA/Hendri Gunawan)

Pangkalan Bun (ANTARA) - Polres Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah menggelar lomba internal terkait ketangkasan anggota menggunakan maupun merakit mesin pemadam portabel, beserta selang pemadam untuk penanganan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.

Polres Kotawaringin Barat sengaja mengadakan latihan dalam bentuk lomba ketangkasan dan kecepatan, guna meningkatkan kualitas para anggota menghadapi musim kemarau panjang yang rawan karhutla, kata Wakapolres Kobar Kompol Boni Ariefianto di Pangkalan Bun, Jumat.

"Kegiatan ini merupakan salah satu program Polres Kobar, untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan anggota dalam penanganan dan penanggulangan karhutla," jelasnya.

Pihaknya juga menggandeng Dinas Pemadam Kebakaran setempat, untuk memberikan materi kepada para anggota terkait apa saja teknik dan kemampuan yang harus dimiliki, sesuai standar operasional dan prosedur penanganan kebakaran.

"Agar nantinya, para anggota ketika turun langsung ke lapangan dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan benar, sehingga mampu menekan jumlah kasus dan luasan lahan yang terbakar," ucapnya.

Lanjutnya, ini semua sejalan dengan program prioritas Kapolri dan juga program kerja Kapolda Kalteng yang diterapkan di wilayah hukum Polres Kobar.

Selain meningkatkan kualitas kemampuan anggota, Polres Kobar juga menyiapkan sarana dan prasarana penanganan awal karhutla di masing-masing satuan kerja dan jajaran Polsek setempat, berupa satu set mesin pemadam portabel dan peralatan sederhana lainnya.

Pihaknya juga memetakan wilayah yang dinilai paling rawan terjadinya karhutla, serta melakukan langkah antisipasi melalui pemasangan spanduk dan sosialisasi langsung, seperti Kecamatan Kumai dan Kotawaringin Lama.