Muara Teweh (ANTARA) - Pasar tradisional Desa Bukit Sawit Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang merupakan pasar mingguan setiap hari Sabtu sore sampai Minggu pagi akan dijadikan pasar harian.
"Kami anggap pasar ini layak menjadi pasar harian karena dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, disamping itu ketersedian fasilitas yang diberikan kepada pedagang dan pengunjung seperti luas halaman parkir, ketersedian toilet, listrik, tempat buang sampah, keamanan dan tempat ibadah," kata Kepala Desa Bukit Sawit Panin Ragen, Selasa.
Menurut dia, di pasar rakyat Desa Bukit Sawit ini diperjualbelikan berbagai macam barang dagangan dengan memiliki lahan seluas 1,7 hektare dan bangunan semi permanen. Jumlah lapak sebanyak 280 buah.
"Untuk pengelolaan pasar, pihaknya menyerahkan ke Bumdes, dan perputaran uang sekitar Rp300 juta/minggu dan pasar Bukit Sawit ini pernah menjadi juara peringkat terbaik II lomba pasar desa tingkat provinsi Kalteng pada 2018," katanya.
Disamping itu jelasnya pasar Desa Bukit Sawit ini selain pengunjung dari desa setempat, juga berasal dari desa terdekat seperti Desa Pandran Raya, Desa Pandran Permai, Desa Tawan Jaya yang sebagian besar warganya merupakan petani plasma perkebunan kelapa sawit PT AGU serta Desa Buntok Baru dan Desa Kamawen.
Guna mendukung perekonomian di Desa Bukit Sawit telah didirikan kantor bank BRI Muara Teweh.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan, Masyarakat dan Desa Kabupaten Barito Utara Eveready Noor pasar mingguan rakyat yang ada saat ini semakin berperan penting dalam roda perekonomian masyarakat saat-saat pandemi COVID-19.
Jumlah pasar mingguan rakyat yang sudah fungsional sebanyak 15 dan masih dalam pembangunan pasar mingguan sebanyak tiga buah pasar.
"Untuk status kepemilikan pasar berasal dari aset desa dan hibah Pemkab Barito Utara. Dimana bangunan pasar rata-rata dibangun semi permanen dan ada rangka kayu dan rangka baja.
Pasar mingguan rakyat ini ini rata-rata sudah mempunyai fasilitas bangunan utama, bangunan pendukung dan ada pengurus pasar, ketersediaan toilet dan pasar rakyat ini dibuka pada hari-hari tertentu
"Untuk para pedagang yang mengisi pasar rakyat di desa-desa ini berasal dari pedagang lokal dan ada pula pedagang dari luar daerah untuk menjual barang dagangannya ke pasar rakyat. Para pedagang menuju desa ada yang menggunakan jalan darat dan ada jalur tranfortasi air,” kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa pasar desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di desa yang di kelola serta dikembangkan oleh pemerintah desa atau diserahkan ke Bumdes, dimana pasar desa ini merupakan institusi ekomomi yang mempunyai peran pengembangan ekonomi masyarakat desa
Selain itu juga penguatan modal sosial, dan sebagai salah satu sumber pendapatan asli desa yang berasal dari retribusi.
"Kami berharap pasar-pasar mingguan ini menjadi sentra ekonomi masyarakat di wilayah pedesaan, seperti contoh pasar mingguan rakyat di Desa Bukit Sawit," ujar Eveready Noor.
Berita Terkait
RUU Desa jadi undang-undang
Kamis, 28 Maret 2024 12:23 Wib
Pemkab kembali lanjutkan sosialisasi program Jaga Desa di Kapuas Timur
Rabu, 27 Maret 2024 22:25 Wib
Oknum polisi penembak seorang warga Desa Bangkal didakwa pasal berlapis
Rabu, 27 Maret 2024 21:45 Wib
Desa di pesisir Kapuas diajak kembangkan potensi hasil laut
Rabu, 27 Maret 2024 6:33 Wib
Dua ABK korban tugboat terbakar di Barito Utara meninggal dunia
Selasa, 26 Maret 2024 13:17 Wib
Kapal tugboat terbakar di Barito Utara
Selasa, 26 Maret 2024 13:08 Wib
Ketua DPRD Barut buka puasa bersama warga Desa Benao
Senin, 25 Maret 2024 9:16 Wib
DPMD Kotim dorong optimalisasi potensi unggulan desa
Minggu, 24 Maret 2024 19:59 Wib