Sampit (ANTARA) - Seorang pria bernama Darsih alias Asih (65) warga Desa Bapinang Hulu Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, ditemukan tewas terbakar bersama gubuk yang selama ini dihuninya di Pulau Hanaut yakni sebuah pulau tidak berpenghuni di tengah Sungai Mentaya.
"Kejadiannya saat Magrib tadi. Saat ini jenazah dievakuasi ke Desa Bapinang Hulu, ke tempat keluarga beliau," kata Camat Pulau Hanaut, H Eddy Mashami yang dihubungi dari Sampit, Kamis malam.
Selama ini Darsih memilih tinggal sendiri di Pulau Hanaut. Dia menempati sebuah gubuk kecil di pinggir pulau tak berpenghuni yang terletak di tengah-tengah Sungai Mentaya itu.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 17.35 WIB saat tiba waktu shalat Magrib. Warga kaget melihat kobaran api dari kejauhan yang diperkirakan lokasinya berada di Pulau Hanaut.
Warga dan aparat langsung menduga bangunan yang terbakar itu adalah gubuk yang dihuni Darsih. Hal itu lantaran memang tidak ada bangunan lain karena pulau itu memang tidak berpenghuni, selain Darsih.
Warga bersama aparat desa, kecamatan, TNI dan Polri langsung bergegas mendatangi lokasi kebakaran menggunakan kelotok. Warga kemudian memadamkan kebakaran yang ternyata memang terjadi di gubuk yang selama ini dihuni Darsih.
Baca juga: Pemkab Kotim berharap tol sungai bisa terwujud
Setelah api padam, warga bersama petugas memeriksa puing-puing sisa bangunan. Mereka kaget saat menemukan sesosok tubuh manusia yang hangus terbakar.
Warga langsung menduga tubuh yang terbakar itu adalah jenazah Darsih yang tidak sempat menyelamatkan diri saat api membakar gubuk tersebut. Jenazah kemudian dievakuasi ke tempat keluarga korban di Desa Bapinang Hulu untuk segera dimakamkan.
"Beliau hidup seorang diri di rumah (gubuk) tersebut dan tidak ada meninggalkan istri dan anak. Untuk sementara asal api belum diketahui dan kasusnya telah ditangani oleh pihak Kepolisian Sektor Pulau Hanaut," kata Eddy Mashami.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Pulau Hanaut Iptu Syaherlan membenarkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
"Kejadian ini masih kami selidiki. Informasinya, orang tersebut ada gangguan mental," demikian Syaherlan.
Baca juga: Penerapan pelat KH angkutan industri di Kotim perlu peraturan daerah
Berita Terkait
Warga Pulau Kupang antusias ikuti Safari Ramadhan Pemkab Kapuas
Kamis, 28 Maret 2024 5:59 Wib
Oknum polisi penembak seorang warga Desa Bangkal didakwa pasal berlapis
Rabu, 27 Maret 2024 21:45 Wib
Atasi kelebihan kapasitas, 50 warga binaan Rutan Palangka Raya dipindahkan
Selasa, 26 Maret 2024 15:46 Wib
Dua warga binaan Lapas Sampit terima program bebas bersyarat
Selasa, 26 Maret 2024 5:23 Wib
Ketua DPRD Barut buka puasa bersama warga Desa Benao
Senin, 25 Maret 2024 9:16 Wib
Kelebihan kapasitas, 25 WBP Lapas Sampit dipindahkan ke Palangka Raya
Minggu, 24 Maret 2024 6:01 Wib
Warga Sampit dikagetkan getaran gempa berturut-turut
Jumat, 22 Maret 2024 16:35 Wib
Bupati Kotim ingatkan camat dan kades perhatikan kesehatan warga
Kamis, 21 Maret 2024 7:48 Wib