Gareth Southgate dianggap gagal bila Inggris tak capai semifinal Euro 2020

id Gareth Southgate,Euro 2020,Tim Inggris,Gareth Southgate dianggap gagal bila Inggris tak capai semifinal Euro 2020

Gareth Southgate dianggap gagal bila Inggris tak capai semifinal Euro 2020

Soccer Football - Euro 2020 Finals Draw - Romexpo, Bucharest, Romania - November 30, 2019 England manager Gareth Southgate on stage alongside the Henri Delaunay Trophy after the draw REUTERS/Stoyan Nenov.

"Saya pikir kami realistis tentang itu, kami harus hidup dengan harapan itu."
Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional (timnas) Inggris Gareth Southgate mengatakan bahwa ia akan dianggap gagal bila timnya tidak mencapai semifinal Euro 2020

The Three Lions berhasil mencapai semifinal di Piala Dunia 2018. Bila mencapai final, maka Inggris akan memainkan semua pertandingan (kecuali satu) mereka di Wembley.

Ditanya apakah ia akan dianggap gagal bila tidak mencapai semifinal, Southgate menjawab: "Ya, mungkin demikian."

"Saya pikir kami realistis tentang itu, kami harus hidup dengan harapan itu."

"Apakah kita siap untuk menang? Kita sudah dua kali mencapai semifinal jadi langkah selanjutnya adalah mencoba melangkah lebih jauh," tambahnya yang dikutip BBC, Rabu.

Baca juga: Akibat cedera, Mason Greenwood mundur dari timnas Inggris

Southgate baru saja mengumumkan daftar 26 pemain yang akan dibawanya untuk Euro 2020, yang akan dimulai pada 12 Juni.

Southgate ditunjuk sebagai pelatih timnas Inggris pada September 2016 dan mengantarkan timnya finis terbaik di turnamen besar sejak 1990 ketika mereka mencapai semifinal Piala Dunia 2018 di Rusia.

Mereka juga mencapai tahap yang sama di UEFA Nations League setahun kemudian.

“Kami sadar dengan antusias tentang tim ini dan itu hebat, kami sekarang relevan,” tambah Southgate.

Inggris akan menghadapi finalis Piala Dunia Kroasia dalam pertandingan pembukaan mereka, diikuti dengan pertandingan besar melawan Skotlandia pada 18 Juni dan mengakhiri fase Grup D melawan melawan Republik Ceko pada 23 Juni.

Inggris menjadi salah satu tim termuda di Euro 2020, dengan usia rata-rata 25 tahun tiga bulan.

Baca juga: Phil Neville mundur dari pelatih timnas putri Inggris

“Saya harus mencoba mengelola ekspektasi para pemain, saya menerima situasi sebagai pelatih, ada ekspektasi, saya harus mewujudkannya," lanjut mantan pelatih Middlesbrough tersebut.

“Kami harus mewujudkannya sebagai sekelompok staf, ini bukan tentang saya dalam hal apakah kami bisa sukses. Namun, tentu saja, ini tentang saya bila kami gagal. Tidak masalah, itu pertunjukannya."

“Namun, untuk para pemain, saya masih harus mengingat bahwa mereka adalah grup muda, mereka masih memiliki banyak kemajuan, beberapa harus belajar bagaimana memenangkan sesuatu, terlibat dalam pertandingan besar, itu brilian untuk mereka. kemajuan dan peluang mereka untuk Inggris, itulah yang kami inginkan."