Pelaksanaan isolasi terpusat di Kalteng diminta dimaksimalkan
Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksanaan isolasi secara terpusat terhadap pasien atau masyarakat terpapar COVID-19 di Provinsi Kalimantan Tengah diminta untuk bisa dimaksimalkan.
"Isolasi terpusat akan memudahkan dalam pengawasan maupun pengobatan," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Rabu.
Namun untuk pasien yang memerlukan perawatan maupun penanganan lebih seperti pasien kategori sedang hingga berat, tentu akan diarahkan ke rumah sakit pada masing-masing wilayah setempat.
Lebih lanjut ia meminta agar pemerintah kabupaten dan kota beserta jajaran, benar-benar memaksimalkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Diharapkan poin-poin yang ada dalam pengaturan PPKM bisa dilaksanakan seluruh kabupaten dan kota di Kalteng, serta mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Termasuk memaksimalkan kegiatan 3T, yakni tracing (pelacakan), testing (pengujian), serta treatment (pengobatan) sebagai upaya pencegahan maupun penanggulangan pandemi COVID-19.
"Maksimalkan upaya 3T ini serta jangan ragu gunakan anggaran yang tersedia untuk penanganan pandemi COVID-19 demi kepentingan masyarakat, tentu dengan efektif dan efisien," terangnya.
Untuk upaya tracing hendaknya dilakukan secara tuntas dengan menyasar seluruh kontak erat dari kasus konfirmasi yang ditemukan.
Dalam hal ini, jika telah didapatkan para kontak erat, agar segera dilakukan testing terhadap mereka dan diingatkan untuk membatasi diri hingga hasil uji keluar, untuk memastikan apakah ada diantaranya yang turut terpapar ataukah tidak.
Selanjutnya, seluruh lapisan masyarakat diminta tak jenuh disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak, serta menjauhi kerumunan.
Kurangi mobilitas, yakni bepergian keluar rumah jika memang bukan untuk keperluan penting atau mendesak. Terapkan pola hidup bersih dan sehat, baik dengan rutin berolahraga serta mengatur pola hingga asupan gizi untuk tubuh.
Kemudian bersama-sama mendukung suksesnya program vaksinasi, hingga pada akhirnya terwujud herd immunity atau kekebalan kelompok sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan pandemi.
"Isolasi terpusat akan memudahkan dalam pengawasan maupun pengobatan," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Rabu.
Namun untuk pasien yang memerlukan perawatan maupun penanganan lebih seperti pasien kategori sedang hingga berat, tentu akan diarahkan ke rumah sakit pada masing-masing wilayah setempat.
Lebih lanjut ia meminta agar pemerintah kabupaten dan kota beserta jajaran, benar-benar memaksimalkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Diharapkan poin-poin yang ada dalam pengaturan PPKM bisa dilaksanakan seluruh kabupaten dan kota di Kalteng, serta mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Termasuk memaksimalkan kegiatan 3T, yakni tracing (pelacakan), testing (pengujian), serta treatment (pengobatan) sebagai upaya pencegahan maupun penanggulangan pandemi COVID-19.
"Maksimalkan upaya 3T ini serta jangan ragu gunakan anggaran yang tersedia untuk penanganan pandemi COVID-19 demi kepentingan masyarakat, tentu dengan efektif dan efisien," terangnya.
Untuk upaya tracing hendaknya dilakukan secara tuntas dengan menyasar seluruh kontak erat dari kasus konfirmasi yang ditemukan.
Dalam hal ini, jika telah didapatkan para kontak erat, agar segera dilakukan testing terhadap mereka dan diingatkan untuk membatasi diri hingga hasil uji keluar, untuk memastikan apakah ada diantaranya yang turut terpapar ataukah tidak.
Selanjutnya, seluruh lapisan masyarakat diminta tak jenuh disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak, serta menjauhi kerumunan.
Kurangi mobilitas, yakni bepergian keluar rumah jika memang bukan untuk keperluan penting atau mendesak. Terapkan pola hidup bersih dan sehat, baik dengan rutin berolahraga serta mengatur pola hingga asupan gizi untuk tubuh.
Kemudian bersama-sama mendukung suksesnya program vaksinasi, hingga pada akhirnya terwujud herd immunity atau kekebalan kelompok sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan pandemi.