Jalan Kuala Kurun-Linau Kabupaten Gunung Mas putus karena longsor
Kuala Kurun (ANTARA) - Kapolres Gunung Mas, Kalimantan Tengah AKBP Irwansah melalui Kapolsek Rungan Ipda Fedrick Liano mengatakan Jalan Lintas Kelurahan Kuala Kurun Kecamatan Kurun menuju Desa Linau Kecamatan Rungan terputus karena longsor.
“Jalan Kuala Kurun-Linau, sekitar 10 hingga 12 kilometer dari Desa Linau, terputus karena longsor,” ucap dia saat dihubungi awak media dari Kuala Kurun, Selasa.
Dia menyebut, pengendara roda empat tidak bisa melintas di Jalan Kuala Kurun-Linau. Sedangkan pengendara roda dua masih bisa melintas jalan tersebut dengan cara melewati titian jalan yang sangat kecil.
Walau demikian, dia menyarankan kepada pengendara roda dua agar untuk sementara tidak dulu melintas di Jalan Kuala Kurun-Linau, sampai dilakukan perbaikan oleh pemerintah di ruas jalan tersebut.
Lebih lanjut, jalan lintas dari Kecamatan Rungan menuju Kecamatan Rungan Hulu saat ini juga terputus karena banjir, di mana jalan yang teredam saat ini berada di Desa Jangkit, Kecamatan Rungan Hulu, dengan kedalaman antara satu hingga dua meter.
Baca juga: Bupati Gumas imbau masyarakat tidak panik terkait ketersediaan bahan pokok
“Selain itu ada juga 11 titik banjir antara lain di Desa Sangal dan Desa Tumbang Lapan di Kecamatan Rungan Hulu,” beber dia.
Pengendara roda empat tentunya tidak bisa melewati jalan lintas tersebut. Sedangkan pengendara roda dua masih dapat melewati, dengan cara menggunakan jasa kelotok atau rakit yang disediakan masyarakat sekitar.
Namun dia menyarankan masyarakat agar tidak melewati jalan tersebut jika bukan untuk keperluan yang mendesak, karena sangat berbahaya.
Sebelumnya, Legislator Kabupaten Gumas Untung Jaya Bangas berharap pemerintah provinsi bisa segera melakukan perbaikan terhadap ruas jalan Kuala Kurun-Linau, sebab ruas jalan tersebut bisa menjadi jalur alternatif mobilisasi mengakut bahan kebutuhan pokok.
Secara khusus, tutur politisi Partai Demokrat ini, banjir yang terjadi di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, membuat arus transportasi jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun benar-benar terhambat.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu itu memperkirakan keadaan ini akan berlangsung lama, karena setiap hari intensitas hujan di hulu Sungai Kahayan masih besar.
Baca juga: Gunung Mas salurkan 37 ton beras untuk warga terdampak banjir
Dikhawatirkan, keadaan ini bisa menimbulkan krisis kebutuhan pokok serta sumber energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lainnya. Dia berharap pemerintah dapat memperhatikan hal ini.
Memang ada jalur alternatif lain untuk menuju Kuala Kurun dan sekitarnya, yakni melalui jalan Palangkaraya Km 46, ke arah Desa Tumbang Jutuh - Desa Linau - Kuala kurun. Namun saat ini kondisi jalan tersebut juga rusak parah, sekitar 500 meter.
Jalur alternatif lain adalah dari Palangka Raya Km 46 menuju Tumbang Jutuh – Tumbang Rahuyan - Tewah - Kuala Kurun. Akan tetapi jika intensitas hujan tinggi maka di ruas jalan ini akan terjadi banjir, tepatnya di Desa Jangkit, dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Maka kami mohon kepada Pemprov Kalteng untuk dapat memperbaiki ruas jalan Kuala Kurun – Linau, sebagai alternatif untuk mobilisasi masyarakat dalam mengakut bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya,” demikian Untung.
Baca juga: Pemprov diharap segera perbaiki Jalan Kuala Kurun-Linau
Baca juga: Diskominfosantik Gumas bakal integrasikan seluruh layanan elektronik pemkab
Baca juga: Dukung penanganan stunting, TP PKK Gumas demo masak ke desa
“Jalan Kuala Kurun-Linau, sekitar 10 hingga 12 kilometer dari Desa Linau, terputus karena longsor,” ucap dia saat dihubungi awak media dari Kuala Kurun, Selasa.
Dia menyebut, pengendara roda empat tidak bisa melintas di Jalan Kuala Kurun-Linau. Sedangkan pengendara roda dua masih bisa melintas jalan tersebut dengan cara melewati titian jalan yang sangat kecil.
Walau demikian, dia menyarankan kepada pengendara roda dua agar untuk sementara tidak dulu melintas di Jalan Kuala Kurun-Linau, sampai dilakukan perbaikan oleh pemerintah di ruas jalan tersebut.
Lebih lanjut, jalan lintas dari Kecamatan Rungan menuju Kecamatan Rungan Hulu saat ini juga terputus karena banjir, di mana jalan yang teredam saat ini berada di Desa Jangkit, Kecamatan Rungan Hulu, dengan kedalaman antara satu hingga dua meter.
Baca juga: Bupati Gumas imbau masyarakat tidak panik terkait ketersediaan bahan pokok
“Selain itu ada juga 11 titik banjir antara lain di Desa Sangal dan Desa Tumbang Lapan di Kecamatan Rungan Hulu,” beber dia.
Pengendara roda empat tentunya tidak bisa melewati jalan lintas tersebut. Sedangkan pengendara roda dua masih dapat melewati, dengan cara menggunakan jasa kelotok atau rakit yang disediakan masyarakat sekitar.
Namun dia menyarankan masyarakat agar tidak melewati jalan tersebut jika bukan untuk keperluan yang mendesak, karena sangat berbahaya.
Sebelumnya, Legislator Kabupaten Gumas Untung Jaya Bangas berharap pemerintah provinsi bisa segera melakukan perbaikan terhadap ruas jalan Kuala Kurun-Linau, sebab ruas jalan tersebut bisa menjadi jalur alternatif mobilisasi mengakut bahan kebutuhan pokok.
Secara khusus, tutur politisi Partai Demokrat ini, banjir yang terjadi di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, membuat arus transportasi jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun benar-benar terhambat.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu itu memperkirakan keadaan ini akan berlangsung lama, karena setiap hari intensitas hujan di hulu Sungai Kahayan masih besar.
Baca juga: Gunung Mas salurkan 37 ton beras untuk warga terdampak banjir
Dikhawatirkan, keadaan ini bisa menimbulkan krisis kebutuhan pokok serta sumber energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lainnya. Dia berharap pemerintah dapat memperhatikan hal ini.
Memang ada jalur alternatif lain untuk menuju Kuala Kurun dan sekitarnya, yakni melalui jalan Palangkaraya Km 46, ke arah Desa Tumbang Jutuh - Desa Linau - Kuala kurun. Namun saat ini kondisi jalan tersebut juga rusak parah, sekitar 500 meter.
Jalur alternatif lain adalah dari Palangka Raya Km 46 menuju Tumbang Jutuh – Tumbang Rahuyan - Tewah - Kuala Kurun. Akan tetapi jika intensitas hujan tinggi maka di ruas jalan ini akan terjadi banjir, tepatnya di Desa Jangkit, dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Maka kami mohon kepada Pemprov Kalteng untuk dapat memperbaiki ruas jalan Kuala Kurun – Linau, sebagai alternatif untuk mobilisasi masyarakat dalam mengakut bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya,” demikian Untung.
Baca juga: Pemprov diharap segera perbaiki Jalan Kuala Kurun-Linau
Baca juga: Diskominfosantik Gumas bakal integrasikan seluruh layanan elektronik pemkab
Baca juga: Dukung penanganan stunting, TP PKK Gumas demo masak ke desa