Mengetahui ciri-ciri kecanduan medsos dan mencegahnya

id Literasi digital, indonesia makin cakap digital, sampit, kotim, kalteng, siberkreasi, kominfo

Mengetahui ciri-ciri kecanduan medsos dan mencegahnya

Gambar tangkapan layar Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotim, Jumat, (8/10/2021). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Di era digital seperti saat ini penggunaan media sosial oleh masyarakat terus mengalami perkembangan dan peningkatan, tidak hanya hanya oleh orang tua atau dewasa, namun juga anak dan remaja.

Kepala SMP Negeri 8 Sampit, Willem saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jumat, mengatakan, sejumlah hal perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecanduan terhadap media sosial khususnya pada anak dan remaja.

"Kita harus mengetahui apa saja ciri-ciri anak ataupun remaja yang kecanduan medsos," jelasnya.

Biasanya mereka yang kecanduan akan selalu online kapan pun dan dimana pun, yakni setiap waktu berupaya terhubung ke medsos. Gawai biasanya hal pertama dan terakhir dilihat, baik saat memulai rutinitas maupun mengakhirinya.

Kemudian menunda-nunda pekerjaan termasuk tugas sekolah karena asik bermain medsos, hingga biasanya lebih sedikit berbicara dan berinteraksi dengan keluarga maupun teman di kehidupan nyata.

Apabila masyarakat atau para orang tua menemukan tanda-tanda kecanduan medsos ini pada anaknya, maka sejumlah hal yang dapat dilakukan diantaranya berdiskusi di sela waktu senggang, serta memberikan waktu yang cukup bersama keluarga.

"Juga memberikan edukasi tambahan, mengontrol penggunaan gawai, hingga melakukan kegiatan positif lainnya tanpa harus memegang gawai," jelasnya.

Hal ini harus bisa dilakukan, mengingat medsos juga dapat memberikan banyak dampak negatif, seperti perundungan siber, memicu kejahatan, konten pornografi, komunikasi yang buruk, serta ancaman ujaran kebencian.

Selain itu memengaruhi perkembangan emosi, perkembangan fisik, gangguan kesehatan seperti mata maupun pola tidur, rasa lelah dan sulit konsentrasi, hingga kuranh bersosialisasi.

Meski demikian medsos juga tetap banyak memberikan dampak positif, seperti mendorong kreativitas dan pemikiran inovatif, maupun sebagai sumber pembelajaran dan pengetahuan.

"Juga membantu mengasah keterampilan sosial dan komunikasi, serta lainnya," paparnya.

Untuk itu diperlukan pengawasan dan kontrol agar penggunaan maupun pemanfaatan medsos serta ruang digital, bisa dilakukan dengan baik dan benar, serta terhindari dari berbagai dampak negatifnya.