Jakarta (ANTARA) - Penggunaan minyak telon sehabis mandi pada bayi dipercaya dapat memberikan rasa hangat, padahal menurut pakar hal tersebut tidak direkomendasikan khususnya bagi bayi yang baru lahir.
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo, SpKk mengatakan kebanyakan orangtua di Indonesia membalurkan minyak telon kepada bayi setelah mandi karena dapat memberikan efek hangat dan ketenangan.
Baca juga: Zaskia Mecca bawa kelambu nyamuk ke tempat syuting
Akan tetapi, penggunaan minyak telon pada bayi yang baru lahir harus sangat berhati-hati. Alih-alih memberikan rasa hangat, minyak justru berpotensi membuat kulit iritasi.
"Sebenarnya ini tidak direkomendasikan terutama bayi baru lahir apalagi karena kulitnya lebih tipis. Minyak telon bisa mengiritasi kulit karena mengandung campuran berbagai minyak," ujar dr. Arini dalam webinar "Baby Skin 101" pada Selasa.
dr. Arini menjelaskan efek hangat yang dirasakan oleh bayi bukanlah karena minyak telon, melainkan inflamasi ringan sehingga menimbulkan rasa hangat. Namun rasa hangat ini hanyalah sementara di saat pembuluh darah lebih melebar.
"Efek hangat ini sebenarnya akibat inflamasi ringan pada kulit," kata dr. Arini.
Lebih lanjut dr. Arini mengatakan bayi yang baru lahir memiliki kulit yang lebih tipis dibandingkan dengan anak kecil lainnya. Oleh karenanya, kulit bayi menjadi lebih rentan jika terpapar dengan bahan-bahan dari minyak telon dan bisa menimbulkan alergi.
"Sebenarnya ini tidak direkomendasikan apalagi untuk newborn yang kulitnya lebih tipis, lebih rentan jadi ini sebenarnya bukan praktek yang aman apalagi untuk semua bayi," kata dr. Arini.
Setiap bayi memiliki kondisi kulit yang berbeda, terlebih pada bayi lahir prematur, ada bakat eksim atau berat badan rendah. Menurut dr. Arini ketiga kondisi tersebut perkembangan kulitnya akan lebih lama sempurna sehingga lebih baik untuk tidak melakukan penggunaan minyak telon secara rutin.
"Ini sesuatu yang mungkin baik untuk diedukasi tentang pemakaian minyak telon karena sebenarnya untuk pemakaian rutin tidak dianjurkan," ujar dr. Arini.
Berita Terkait
Kemenkes libatkan farmasi swasta kembangkan skrining kanker serviks
Jumat, 29 November 2024 13:36 Wib
Dokter minta masyarakat bijak konsumsi antibiotik
Jumat, 29 November 2024 13:32 Wib
GATF bisa tingkatkan pergerakan wisata di Indonesia pada 2024
Jumat, 29 November 2024 13:28 Wib
Perokok aktif di atas 45 tahun wajib skrining cegah kanker paru
Jumat, 29 November 2024 13:24 Wib
Kabar duka dari artis senior Rahayu Effendi
Kamis, 28 November 2024 15:45 Wib
Keunggulan NMAX NEO, optimalkan berkendara di musim hujan
Kamis, 28 November 2024 14:04 Wib
Mengenal serangan panik dan kecemasan serta cara meredakannya
Kamis, 28 November 2024 9:41 Wib
Awas! Jamur ginjal bisa memicu masalah kesehatan serius
Kamis, 28 November 2024 9:39 Wib