Jokowi beri hadiah noken Papua kepada Menlu Selandia Baru
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menghadiahkan tas tradisional masyarakat Papua, noken, kepada Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta yang sedang melakukan kunjungan kehormatan ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai pembuatan noken yang baru dibeli dari pasar di Papua saat kunjungan kerja pada tanggal 13—14 November 2021, sebagaimana keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan itu, Presiden menjelaskan perkembangan pembangunan di Papua. Presiden juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Selandia Baru terhadap integritas teritorial wilayah Indonesia.
Presiden menegaskan bahwa penghormatan hak asasi manusia (HAM) selalu menjadi perhatiannya, termasuk di Papua. Pembangunan di provinsi itu juga menjadi prioritas Presiden Jokowi.
"Saya memfokuskan antara lain pada pembangunan infrastruktur di Papua agar Papua terkoneksi dengan bagian lain Indonesia supaya rakyat Papua menikmati kemakmuran," ujarnya.
Sebagai gambaran, sejumlah pembangunan infrastruktur secara masif yang telah dilakukan, antara lain Jalan Transpapua sepanjang 3.422 kilometer, Jalan Perbatasan Papua sepanjang 1.098 kilometer, dan Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 kilometer. Pembangunan infrastruktur tersebut dimulai sejak periode pemerintahan pertama Presiden Jokowi.
"Saya sangat berharap Selandia Baru dapat memahami perkembangan Papua secara komprehensif," kata Presiden.
Presiden menyebut Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di kawasan Pasifik. Oleh karena itu, Presiden ingin agar kemitraan ini terus diperkuat.
"Terima kasih atas dukungan Selandia Baru pada Pacific Exposition Ke-2 yang dilakukan secara virtual," ujar Presiden.
Kepala Negara juga menegaskan bahwa Indonesia memberikan perhatian khusus kepada Pasifik selama menjadi Ketua Presidensi Kelompok 20 (G20) pada tahun 2022.
Ia menuturkan bahwa perwakilan dari negara-negara Pasifik akan diundang dalam KTT G20 pada bulan Oktober 2022.
"Dalam COP-26 (Konferensi Para Pihak mengenai Perubahan Iklim) minggu lalu Indonesia secara khusus juga membawakan suara negara-negara kepulauan kecil yang tergabung dalam AIS (Archipelagic and Islands State)," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa kunjungan ke Indonesia merupakan kunjungan pertama Menlu Mahuta ke luar negeri sebagai Menteri Luar Negeri Selandia Baru.
Menurut Menlu Retno, Indonesia dan Selandia Baru telah memiliki kemitraan komprehensif sejak 2018. Kemitraan ini telah menjadi fondasi kuat dalam upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk pada masa sulit di tengah pandemi COVID-19.
"Tentunya kemitraan ini didasarkan pada asas saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah," kata Retno.
Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai pembuatan noken yang baru dibeli dari pasar di Papua saat kunjungan kerja pada tanggal 13—14 November 2021, sebagaimana keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan itu, Presiden menjelaskan perkembangan pembangunan di Papua. Presiden juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Selandia Baru terhadap integritas teritorial wilayah Indonesia.
Presiden menegaskan bahwa penghormatan hak asasi manusia (HAM) selalu menjadi perhatiannya, termasuk di Papua. Pembangunan di provinsi itu juga menjadi prioritas Presiden Jokowi.
"Saya memfokuskan antara lain pada pembangunan infrastruktur di Papua agar Papua terkoneksi dengan bagian lain Indonesia supaya rakyat Papua menikmati kemakmuran," ujarnya.
Sebagai gambaran, sejumlah pembangunan infrastruktur secara masif yang telah dilakukan, antara lain Jalan Transpapua sepanjang 3.422 kilometer, Jalan Perbatasan Papua sepanjang 1.098 kilometer, dan Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 kilometer. Pembangunan infrastruktur tersebut dimulai sejak periode pemerintahan pertama Presiden Jokowi.
"Saya sangat berharap Selandia Baru dapat memahami perkembangan Papua secara komprehensif," kata Presiden.
Presiden menyebut Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di kawasan Pasifik. Oleh karena itu, Presiden ingin agar kemitraan ini terus diperkuat.
"Terima kasih atas dukungan Selandia Baru pada Pacific Exposition Ke-2 yang dilakukan secara virtual," ujar Presiden.
Kepala Negara juga menegaskan bahwa Indonesia memberikan perhatian khusus kepada Pasifik selama menjadi Ketua Presidensi Kelompok 20 (G20) pada tahun 2022.
Ia menuturkan bahwa perwakilan dari negara-negara Pasifik akan diundang dalam KTT G20 pada bulan Oktober 2022.
"Dalam COP-26 (Konferensi Para Pihak mengenai Perubahan Iklim) minggu lalu Indonesia secara khusus juga membawakan suara negara-negara kepulauan kecil yang tergabung dalam AIS (Archipelagic and Islands State)," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa kunjungan ke Indonesia merupakan kunjungan pertama Menlu Mahuta ke luar negeri sebagai Menteri Luar Negeri Selandia Baru.
Menurut Menlu Retno, Indonesia dan Selandia Baru telah memiliki kemitraan komprehensif sejak 2018. Kemitraan ini telah menjadi fondasi kuat dalam upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk pada masa sulit di tengah pandemi COVID-19.
"Tentunya kemitraan ini didasarkan pada asas saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah," kata Retno.