Pemprov Kalteng pacu pengembangan pelayanan kesehatan jantung di RSDS

id Pemprov kalteng, gubernur kalteng, sugianto sabran, bedah jantung terbuka, pengembangan pelayanan kesehatan jantung, pembuluh darah, rsds, rumah sakit

Pemprov Kalteng pacu pengembangan pelayanan kesehatan jantung di RSDS

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memacu pengembangan pelayanan kesehatan jantung pada Rumah Sakit Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya, sebagai upaya memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Kamis, mengatakan, pihaknya bersama para tenaga kesehatan telah membahas tentang pengembangan pelayanan kesehatan jantung, khususnya bedah jantung terbuka.

"Mudah-mudahan di Kalteng kedepannya sudah bisa melaksanakan tindakan medis yaitu bedah jantung terbuka," katanya.

Untuk itu pihaknya berupaya memenuhi berbagai kebutuhan terkait hal tersebut, diantaranya melengkapi para dokter spesialis kedepannya, yakni dengan menyekolahkan para dokter untuk menempuh pendidikan sesuai kebutuhan.

Hal ini sebagai langkah nyata dan perwujudan dari komitmen pemerintah provinsi yang ingin terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas layanan kesehatan kepada masyarakat.

"Saya juga terus mendorong dan memberikan arahan kepada para tenaga kesehatan, agar bersama-sama bisa mewujudkan pelayanan kesehatan prima dan maksimal bagi masyarakat," terangnya.

Sementara itu Direktur RSDS Yayu Indriaty menjelaskan, pihaknya terus berupaya memacu pengembangan pelayanan kesehatan jantung dimaksud.

"Sampai saat ini penyakit jantung menjadi salah satu yang terbanyak yang ditangani RSDS, baik rawat jalan maupun rawat inap," ungkapnya.

Untuk itu sesuai 'road map' yang ada diharapkan pada 2023-2024 mendatang RSDS sudah mampu melaksanakan operasi bedah jantung terbuka.

Adapun saat ini RSDS sudah bisa melakukan tindakan jantung intervensi, tetapi belum ke arah bedah jantung terbuka sehingga ini yang akan dituju kedepannya.

Saat ini pihaknya juga masih mengalami keterbatasan jumlah SDM spesialis pendukung, selain dokter spesialis untuk operasi bedah jantung terbuka.

"Kami telah menyusun perencanaan, sehingga pada 2022-2023 dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas kompetensi SDM bidang jantung dan pembuluh darah, serta sarpras lainnya," tambahnya.

Selanjutnya diharapkan dapat terlaksana operasi bedah jantung terbuka, peningkatan jejaring dalam rangka peningkatan pelayanan jantung dan pembuluh darah, hingga RSDS sebagai pusat penelitian jantung dan pembuluh darah di Kalteng.

Sementara itu pada Rabu (22/12) gubernur bersama jajaran tenaga kesehatan di Kalteng telah melaksanakan dialog secara daring bersama Ketua Program Pengampu Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Nasional Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah /Kardiovaskuler Kemenked RI-RS Harapan Kita. Kemudian peresmian Gedung Hemodialisis RSDS, peluncuran logo baru RSDS.