Jakarta (ANTARA) - Suzuki telah menginvestasikan dana sebesar 1,37 miliar dolar AS, untuk manufaktur mereka yang berlokasi di India, yang nantinya akan membangun kendaraan-kendaraan listrik.
"Misi masa depan Suzuki adalah mencapai netralitas karbon dengan mobil kecil. Kami akan melanjutkan investasi aktif di India untuk mewujudkan India yang mandiri," kata Toshihiro Suzuki, Direktur dan Presiden Suzuki Motor Corporation.
Sejauh ini, Tata Motors merupakan penjual EV terbesar di India, dengan pangsa pasar 70 persen. Saat ini, pembuat mobil India hanya memiliki dua kendaraan listrik yang ditawarkan kepada publik yakni Tigor EV dan Nexon EV.
Namun Suzuki percaya bahwa sebanyak 25 persen dari penjualan India akan datang dari berbagai kendaraan listrik yang akan hadir di tahun 2026.
Meskipun menjadi produsen mobil India terbesar berdasarkan pangsa pasar, Maruti Suzuki adalah perusahaan patungan India yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Suzuki Jepang dan mereka belum memiliki memiliki produk EV dalam portofolionya.
Menurut ETAuto.com, ada rencana untuk memperkenalkan versi listrik dari city car Wagon R tahun lalu, tetapi ide itu dibatalkan, dengan kurangnya infrastruktur pengisian daya.
Tetapi karena negara tersebut memiliki tujuan untuk menjauh dari ketergantungan minyak sambil mengurangi tingkat polusi di kota-kota besar, investasi tersebut dilihat tidak hanya sebagai komitmen untuk masa depan listrik tetapi juga langkah penting menuju tujuan India itu tersebut.
Perusahaan mengatakan bahwa Suzuki Motor Gujarat akan menginvestasikan 31 miliar rupee India untuk meningkatkan kapasitas pembuatan BEV pada tahun 2025. 73 miliar rupee India nantinya akan dihabiskan untuk pembangunan pabrik baterai.
MOU ini ditandatangani di hadapan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri India Narendra Modi, dengan investasi Suzuki menjadi bagian dari investasi yang lebih luas sebesar 42 miliar dolar AS di India dari Jepang.