Satu warga tewas saat pesawat tempur China jatuh
Beijing (ANTARA) - Satu unit pesawat tempur milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) jenis J-7 jatuh di Xiangyang, Provinsi Hubei, saat menjalani misi latihan, Kamis.
Akibat kecelakaan di wilayah China tengah tersebut, seorang warga tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.
Sementara seorang pilotnya selamat melalui kursi lontar.
Pilot dan korban luka segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, seperti laporan media penyiaran setempat.
Video yang beredar di media-media sosial China menunjukkan api dan asap mengepul di lokasi kecelakaan, sedangkan bangunan tempat tinggal yang tertimpa jatuhnya pesawat tempur telah berubah menjadi puing-puing.
Departemen kedaruratan setempat bergegas menuju lokasi kejadian begitu mendapatkan informasi jatuhnya pesawat tempur J-7.
Sampai saat ini aparat masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kecelakaan tersebut.
Dalam tiga bulan terakhir di China telah terjadi kecelakaan udara, dua di antaranya melibatkan pesawat sipil. Kecelakaan terbesar menimpa pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di Daerah Otonomi Guangxi pada 21 Maret lalu, seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 132 orang tewas. (T.M038)
Sebelumnya di Indonesia, Wakil Bupati Mimika John Rettob mengatakan seorang anak berusia lima tahun yang menjadi penumpang helikopter Bell 412 SP dengan kode penerbangan PK-DAR milik PT. Derazona Air Service yang mendarat darurat di pedalaman Timika, Rabu, dilaporkan hilang.
Tim SAR gabungan, Kamis (9/6), akan melakukan pencarian terhadap korban yang dari keterangan saksi terlempar keluar dari helikopter.
Sedangkan ke 10 awak dan penumpang sudah dievakuasi dan kini berada di RSUD Timika, kata Wabup Rettob kepada Antara, Rabu malam.
Wabup Rettob yang dihubungi dari Jayapura mengatakan evakuasi terhadap awak dan penumpang helikopter naas itu menggunakan tiga helikopter yakni Caracal dan dua helikopter milik Airfast.
Heli Bell 412 SP dengan nomor registrasi PK-DAR milik PT. Derazona Air Service yang dipiloti Capt. Benny Rusmanto dan Copilot Capt. Rony Zulkarnain mengalami insiden benturan (hard landing) pada posisi S 04 30' 12.54", E 137 16' 38.06".
Helikopter itu digunakan sebagai puskesmas terbang untuk mengunjungi masyarakat di pedalaman yang jauh dari puskesmas atau mengevakuasi warga yang sakit dan harus dievakuasi ke rumah sakit di Timika.
Saat insiden terjadi, helikopter tersebut dalam perjalanan Jila-Timika dilaporkan membawa tiga crew, tiga orang tenaga medis dan lima orang penumpang termasuk tiga orang anak, kata Wabup John Rettob.
Akibat kecelakaan di wilayah China tengah tersebut, seorang warga tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.
Sementara seorang pilotnya selamat melalui kursi lontar.
Pilot dan korban luka segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, seperti laporan media penyiaran setempat.
Video yang beredar di media-media sosial China menunjukkan api dan asap mengepul di lokasi kecelakaan, sedangkan bangunan tempat tinggal yang tertimpa jatuhnya pesawat tempur telah berubah menjadi puing-puing.
Departemen kedaruratan setempat bergegas menuju lokasi kejadian begitu mendapatkan informasi jatuhnya pesawat tempur J-7.
Sampai saat ini aparat masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kecelakaan tersebut.
Dalam tiga bulan terakhir di China telah terjadi kecelakaan udara, dua di antaranya melibatkan pesawat sipil. Kecelakaan terbesar menimpa pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di Daerah Otonomi Guangxi pada 21 Maret lalu, seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 132 orang tewas. (T.M038)
Sebelumnya di Indonesia, Wakil Bupati Mimika John Rettob mengatakan seorang anak berusia lima tahun yang menjadi penumpang helikopter Bell 412 SP dengan kode penerbangan PK-DAR milik PT. Derazona Air Service yang mendarat darurat di pedalaman Timika, Rabu, dilaporkan hilang.
Tim SAR gabungan, Kamis (9/6), akan melakukan pencarian terhadap korban yang dari keterangan saksi terlempar keluar dari helikopter.
Sedangkan ke 10 awak dan penumpang sudah dievakuasi dan kini berada di RSUD Timika, kata Wabup Rettob kepada Antara, Rabu malam.
Wabup Rettob yang dihubungi dari Jayapura mengatakan evakuasi terhadap awak dan penumpang helikopter naas itu menggunakan tiga helikopter yakni Caracal dan dua helikopter milik Airfast.
Heli Bell 412 SP dengan nomor registrasi PK-DAR milik PT. Derazona Air Service yang dipiloti Capt. Benny Rusmanto dan Copilot Capt. Rony Zulkarnain mengalami insiden benturan (hard landing) pada posisi S 04 30' 12.54", E 137 16' 38.06".
Helikopter itu digunakan sebagai puskesmas terbang untuk mengunjungi masyarakat di pedalaman yang jauh dari puskesmas atau mengevakuasi warga yang sakit dan harus dievakuasi ke rumah sakit di Timika.
Saat insiden terjadi, helikopter tersebut dalam perjalanan Jila-Timika dilaporkan membawa tiga crew, tiga orang tenaga medis dan lima orang penumpang termasuk tiga orang anak, kata Wabup John Rettob.