Jakarta (ANTARA) - Dokter Rehabilitasi Medik Neuromuskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo (FKUI - RSCM) dr. Herdiman B. Purba, SpKFR(K) mengatakan ciri-ciri aktivitas seksual yang berkualitas adalah ketika pasangan bisa saling memuaskan dan menyenangkan.
"Seks berkualitas itu menyenangkan dan memuaskan kedua belah pihak," kata Herdiman saat bertemu media di Jakarta, Jumat (22/7) malam.
Menurut Herdiman, saat melakukan hubungan seksual, pria dan wanita harus mendapatkan kesempatan yang sama, tidak saling egois dan sibuk dengan keinginan masing-masing.
Baca juga: Agar aktivitas seksual tetap nyaman dan bergairah saat pakai KB
Sayangnya, menurut Herdiman, di Indonesia sebagian masyarakat salah dalam menyikapi ungkapan populer "istri bertugas melayani suami", lantaran dalam aktivitas seks suami dan istri seharusnya saling melayani.
"Padahal, WHO menyatakan bahwa salah satu kunci kualitas hidup yang baik adalah kualitas kehidupan seksual yang sehat. Bisa kita bayangkan kalau aktivitas seksual tidak berimbang, dalam konteks ada yang melayani dan dilayani, tentu ini akan jadi masalah," ujar Herdiman.
Akibat ungkapan tersebut, Herdiman mengatakan banyak istri yang merasa bahwa aktivitas seks merupakan sebuah tugas. Mereka melakukan seks hanya untuk memenuhi kewajiban, sehingga tak bisa merasakan kesenangan.
"Kata-kata ini mempengaruhi alam bawah sadar wanita Indonesia bahwa tugasnya adalah melayani. Bukankah seharusnya juga suami melayani istri dan mereka berdua saling melayani untuk mendapatkan aktivitas seksual yang menyenangkan?" tutur Herdiman.
Baca juga: Mayoritas orang Indonesia berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi
"Untuk mempercepat proses, dia akhirnya memalsukan orgasme. Seolah-olah sudah puas, biar selesai. Ini tidak kita harapkan," lanjutnya.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan aktivitas seksual yang saling memuaskan dan menyenangkan, Herdiman mengatakan suami istri harus saling terbuka mengenai apa yang mereka inginkan.
"Akan parah ketika asik sendiri dengan pikirannya. Misal saat nonton kok ada oral seks, lalu suami berharap istrinya akan mengerti untuk melakukan itu. Tapi ternyata itu tidak pernah terjadi karena tidak pernah dikomunikasikan," ujar Herdiman.
Menurut Herdiman, komunikasi yang buruk antara suami istri itu akan lebih sulit diatasi daripada disfungsi ereksi dan gangguan orgasme. Pasalnya, kata dia, hal tersebut tak hanya melibatkan fisik tapi juga mental dan ego.
"Bicarakan dengan pasangan sukanya apa, kamu maunya bagaimana, saya maunya apa. Itu salah satu cara menyelesaikan masalah," pungkasnya.
Berita Terkait
Warga dukung Halikinnor-Irawati perjuangkan kompensasi dari dampak aktivitas perusahaan
Selasa, 19 November 2024 23:58 Wib
DPRD Seruyan sebut eceng gondok ganggu aktivitas perikanan di sungai
Sabtu, 19 Oktober 2024 17:28 Wib
Melalui Todong Rojikin, cawalkot Palangka Raya berkomitmen untuk dukung aktivitas pemuda
Minggu, 15 September 2024 0:39 Wib
Berikut kebutuhan protein berdasar usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan
Senin, 2 September 2024 17:48 Wib
Dirjen HAM: Pengusaha wajib integrasikan prinsip HAM dalam aktivitas bisnis
Minggu, 1 September 2024 6:51 Wib
Empat orang penambang tewas, polisi tutup seluruh aktivitas lokasi tambang emas ilegal
Jumat, 9 Agustus 2024 19:56 Wib
Pemantauan aktivitas judi online lewat RT dan RW efektif
Sabtu, 6 Juli 2024 23:38 Wib
OJK hentikan ratusan aktivitas pinjol dan investasi ilegal
Selasa, 11 Juni 2024 7:37 Wib