Jakarta (ANTARA) - Banyak yang meyakini mengisi baterai semalaman bisa menyebabkan ponsel rusak karena kelebihan daya.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena seiring dengan perkembangan teknologi, merk ponsel berinovasi agar ponsel semakin canggih dan aman.
Berikut ini mitos dan fakta seputar baterai ponsel, dikutip dari POCO Indonesia.
1. Mengisi baterai ponsel semalaman menyebabkan perangkat rusak
Seperti yang sudah disinggung di atas, hal ini tidak sepenuhnya benar. Banyak ponsel yang kini sudah dilengkapi dengan fitur pengisian daya adaptif yang akan menyesuaikan dengan kebiasaan pengguna ketika mengisi daya pada malam hari.
Ponsel keluaran terbaru juga banyak yang memiliki pengaturan pengisian daya, misalnya Overcharge Protection Circuit pada ponsel POCO, pengisian daya akan berhenti ketika baterai sudah penuh.
Meski fitur baterai kini sudah canggih, ada baiknya mengisi daya seperlunya saja. Selain agar masa pakai ponsel panjang, mengisi daya seperlunya saja juga membantu mengurangi konsumsi listrik.
2. Menghabiskan baterai sebelum mengisi daya
Menghabiskan baterai sebelum mengisi ulang daya akan menyulitkan pengguna karena tidak fleksibel. Kebanyakan baterai ponsel menggunakan lithium-ion.
Dengan material tersebut, pengisian ulang bisa disesuaikan dengan kapasitas baterai yang dibutuhkan baterai tersebut karena baterai telah mampu mendeteksi berapa daya yang dibutuhkan.
3. Isi baterai selama beberapa jam pada ponsel baru
Cara ini berlaku pada tahun 2000-an awal ketika ponsel baru masuk Indonesia. Pengguna disarankan mengisi selama sekitar 7 jam jika baru membeli ponsel.
Cara ini sekarang hanya mitos, faktanya pengguna bisa langsung menggunakan ponsel ketika benar-benar baru, baru dibuka dari kardus, selama masih ada daya.
4. Ponsel tidak boleh digunakan saat diisi daya
Alasannya supaya tidak meledak. Ponsel keluaran terbaru banyak yang sudah diperbarui keamanannya supaya selalu aman ketika sedang diisi daya.
Meski pun begitu, menggunakan ponsel saat sedang di-charge tidak direkomendasikan karena akan mengurangi kecepatan pengisian ulang.
5. Menggunakan charger bukan bawaan adalah berbahaya
Perangkat pengisian daya bawaan ponsel adalah rekomendasi utama, tapi, tidak berarti ponsel tidak bisa diisi daya dengan charger lain.
Ketika menggunakan perangkat pengisi daya bukan bawaan, pengguna harus memperhatikan kualitas dan tegangan sesuai dengan ponsel yang akan diisi daya.
6. Menaruh baterai di kulkas supaya awet
Selain menaruh baterai di kulkas, mitos lain supaya baterai awet adalah menjemurnya. Jangan pernah lakukan ini karena berbahaya.
Baterai lithium-ion akan rusak jika berada di tempat yang sangat panas atau sangat dingin.
7. Mematikan Bluetooth, GPS dan Wifi supaya hemat baterai
Menggunakan fitur-fitur tersebut memang membutuhkan daya lebih besar dibanding mematikannya. Saat ini banyak ponsel yang memiliki pengaturan konsumsi daya supaya perangkat tidak boros baterai.
Berita Terkait
Ini bocoran spesifikasi realme Note 60, dari kamera hingga baterai
Senin, 26 Agustus 2024 9:56 Wib
Menko Luhut bidik benua Afrika jadi pasar baterai EV Indonesia
Senin, 29 Juli 2024 15:19 Wib
TECNO POVA 6 hadir dengan unggulkan teknologi baterai dan fitur gaming
Kamis, 13 Juni 2024 16:01 Wib
Jaecoo J7 PHEV mampu menempuh hingga 88 km hanya dengan baterai
Minggu, 2 Juni 2024 15:21 Wib
Baterai Tesla hanya mampu hasilkan 64 persen setelah 3 tahun pemakaian
Kamis, 30 Mei 2024 9:33 Wib
CATL hadirkan baterai yang mampu tambah 600 km dalam 10 menit
Minggu, 28 April 2024 18:14 Wib
Berikut bocoran spesifikasi chip sampai baterai Realme GT Neo 6 SE
Jumat, 8 Maret 2024 9:39 Wib
Berikut hasil tes ketahanan baterai Xiaomi Redmi Note 13 4G
Senin, 19 Februari 2024 8:58 Wib