Peringatan Hari Reformasi dan Bapak GKE momen ubah cara pikir
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mendorong semua pihak, terkhusus warga Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), memaknai dan menjadikan peringatan Hari Reformasi dan Hari Bapak GKE momentum bercermin sekaligus pengungkit atau pendorong untuk melompat lebih jauh serta mengubah cara pikir dan sikap dalam bertindak.
Perubahan pola pikir dan bertindak itu bukan hanya sebagai warga GKE tetapi juga dalam organisasi yang ada dalam naungan gereja ini, kata Teras Narang saat menjadi narasumber di talk show peringatan Hari Reformasi dan Hari Bapak GKE melalui virtual, Palangka Raya, Jumat.
"Kita sudah mengalami banyak sekali perubahan. Termasuk adanya era revolusi industri 4.0, era society 5.0, hingga era digitalisasi yang kian terasa. Berbagai istilah dan produk teknologi baru hadir yang membuat banyak perubahan dalam cara kerja dan hidup harian kita," ucapnya.
Selain itu, lanjut senator asal Kalimantan Tengah itu, seluruh rakyat ini juga menghadapi tantangan kesehatan dengan adanya Pandemi COVID-19, disusul ancaman kesehatan dengan beredarnya obat-obatan yang tidak memenuhi standar serta memicu gagal ginjal di kalangan anak, hingga munculnya PMK di sektor peternakan.
Sedangkan dari sisi demografi, Negara Indonesia menghadapi bonus demografi yang berpuncak pada tahun 2035. Apalagi secara nasional, rakyat Indonesia menghadapi wacana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sudah mulai dipersiapkan dan akan berdampak juga pada kehidupan jemaat GKE.
Baca juga: Teras Narang: Pemda perlu desain program kolaborasi dengan organisasi kemahasiswaan
"Termasuk ada Pemilu dan Pilkada pada 2024 mendatang. Semua hal itu perlu kita dicermati sebagai warga GKE di mana pun berada," kata Teras Narang.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mengaku, Dalam berbagai momen dirinya sering menyampaikan berbagai hal, terkhusus soal tantangan global yang sedang dan akan terjadi. Di mana dirinya memakai istilah HE4F untuk memudahkan seluruh lapisan masyarakat mengenali tantangan global, nasional, dan lokal.
Dia mengatakan, istilah ini merujuk pada Health (Kesehatan), Education (Pendidikan), Food (Pangan), Fuel (Energi), Financial (Keuangan), dan Forestry (Kehutanan).
Ini adalah tantangan sekaligus peluang, bila kita mampu mempersiapkan diri dengan baik. Untuk itu peran para bapak-bapak di GKE akan sangat menentukan. Sebagai kepala keluarga, peran kita sangat penting menyiapkan anak-anak dan keluarga kita dalam menghadapi seluruh dinamika ini.
"Untuk itu, kita tidak bisa lagi bersikap Business as Usual. Mesti ada quantum leap, lompatan jauh, tindakan luar biasa untuk mempersiapkan generasi muda kita menghadapi perubahan yang cepat ini. Agar mereka mampu menjadi penerima tongkat estafet pelayanan kita," ujar Teras Narang.
Di sini, menurut dirinya, seluruh warga GKE, terkhusus bapak-bapak dipanggil untuk menghidupi semangat reformasi dari diri kita masing-masing, dari dalam keluarga kita.
"Mari juga doakan serta mendukung semangat reformasi yang kita dorong dari program prioritas untuk revitalisasi sektor kesehatan dan pendidikan di GKE. Mari memperkuat kapasitas sumber daya manusia kita, karena dipanggil untuk menjadi militan dan berdampak," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: KPK kunci membangun SDM unggul dan siap hadapi tantangan
Baca juga: Teras Narang: Mahasiswa harus bagian utama dalam pembangunan Indonesia Sentris
Baca juga: Wujudkan kawasan ekologis, infrastruktur pendukung ke TN Sebangau perlu dibangun
Perubahan pola pikir dan bertindak itu bukan hanya sebagai warga GKE tetapi juga dalam organisasi yang ada dalam naungan gereja ini, kata Teras Narang saat menjadi narasumber di talk show peringatan Hari Reformasi dan Hari Bapak GKE melalui virtual, Palangka Raya, Jumat.
"Kita sudah mengalami banyak sekali perubahan. Termasuk adanya era revolusi industri 4.0, era society 5.0, hingga era digitalisasi yang kian terasa. Berbagai istilah dan produk teknologi baru hadir yang membuat banyak perubahan dalam cara kerja dan hidup harian kita," ucapnya.
Selain itu, lanjut senator asal Kalimantan Tengah itu, seluruh rakyat ini juga menghadapi tantangan kesehatan dengan adanya Pandemi COVID-19, disusul ancaman kesehatan dengan beredarnya obat-obatan yang tidak memenuhi standar serta memicu gagal ginjal di kalangan anak, hingga munculnya PMK di sektor peternakan.
Sedangkan dari sisi demografi, Negara Indonesia menghadapi bonus demografi yang berpuncak pada tahun 2035. Apalagi secara nasional, rakyat Indonesia menghadapi wacana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sudah mulai dipersiapkan dan akan berdampak juga pada kehidupan jemaat GKE.
Baca juga: Teras Narang: Pemda perlu desain program kolaborasi dengan organisasi kemahasiswaan
"Termasuk ada Pemilu dan Pilkada pada 2024 mendatang. Semua hal itu perlu kita dicermati sebagai warga GKE di mana pun berada," kata Teras Narang.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mengaku, Dalam berbagai momen dirinya sering menyampaikan berbagai hal, terkhusus soal tantangan global yang sedang dan akan terjadi. Di mana dirinya memakai istilah HE4F untuk memudahkan seluruh lapisan masyarakat mengenali tantangan global, nasional, dan lokal.
Dia mengatakan, istilah ini merujuk pada Health (Kesehatan), Education (Pendidikan), Food (Pangan), Fuel (Energi), Financial (Keuangan), dan Forestry (Kehutanan).
Ini adalah tantangan sekaligus peluang, bila kita mampu mempersiapkan diri dengan baik. Untuk itu peran para bapak-bapak di GKE akan sangat menentukan. Sebagai kepala keluarga, peran kita sangat penting menyiapkan anak-anak dan keluarga kita dalam menghadapi seluruh dinamika ini.
"Untuk itu, kita tidak bisa lagi bersikap Business as Usual. Mesti ada quantum leap, lompatan jauh, tindakan luar biasa untuk mempersiapkan generasi muda kita menghadapi perubahan yang cepat ini. Agar mereka mampu menjadi penerima tongkat estafet pelayanan kita," ujar Teras Narang.
Di sini, menurut dirinya, seluruh warga GKE, terkhusus bapak-bapak dipanggil untuk menghidupi semangat reformasi dari diri kita masing-masing, dari dalam keluarga kita.
"Mari juga doakan serta mendukung semangat reformasi yang kita dorong dari program prioritas untuk revitalisasi sektor kesehatan dan pendidikan di GKE. Mari memperkuat kapasitas sumber daya manusia kita, karena dipanggil untuk menjadi militan dan berdampak," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: KPK kunci membangun SDM unggul dan siap hadapi tantangan
Baca juga: Teras Narang: Mahasiswa harus bagian utama dalam pembangunan Indonesia Sentris
Baca juga: Wujudkan kawasan ekologis, infrastruktur pendukung ke TN Sebangau perlu dibangun