Pemkab Barut naikkan insentif guru honorer menjadi Rp1 juta
Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada 2023 menaikkan insentif untuk guru honorer setempat sebelumnya Rp750.000 menjadi Rp1 juta per bulan.
"Semoga dengan adanya kebijakan ini dapat menambah semangat bagi para guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya," kata Bupati Barito Utara Nadalsyah menghadiri rangkaian peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 di Muara Teweh, Senin.
Menurut dia, sebagai wujud terima kasih Pemerintah Kabupaten Barito Utara kepada guru, ASN yang telah mendidik dan mengajar anak-anak maka Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk Tahun Anggaran 2023 tetap akan dibayarkan.
Nadalsyah juga menyampaikan atas nama pribadi dan Pemkab Barito Utara dirinya mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada PGRI dan guru yang telah memberikan dedikasi dan pengabdiannya yang tanpa lelah membina, mendidik anak-anak generasi penerus di daerah ini.
"Tanpa sosok seorang guru maka tidak akan lahir para pemimpin-pemimpin hebat seperti sekarang ini, semua orang besar dan hebat lahir dari didikan seorang guru," ucapnya.
Puncak peringatan ke-77 PGRI dan HGN juga dihadiri Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Ketua DPRD Hj Mery Rukaini, Wakil Ketua I DPRD Parmana Setiawan, Sekda Muhlis dan pejabat lainnya.
Baca juga: Bupati Barut lantik dan kukuhkan 361 pejabat
Bupati Nadalsyah mengatakan sebagai penghormatan kepada guru dan PGRI, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari kelahiran PGRI, sebagai hari guru nasional yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
"Tahun ini, tepatnya 77 tahun usia PGRI, usia yang matang sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan yang dikenal sebagai jati diri sejak awal berdirinya Tahun 1945," kata Nadalsyah.
Dikatakannya, dengan tema guruku bangkit, pulihkan pendidikan, Indonesia kuat-Indonesia maju. Tema ini menunjukkan bahwa PGRI tidak pernah diam dan selalu membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan anak Indonesia cerdas dan berkarakter di tengah maraknya persaingan dalam dunia industri untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"PGRI menyadari, tidak ada kemenangan tanpa kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa persatuan, dan tidak ada persatuan tanpa perhimpunan dan berserikat secara profesional untuk kepentingan pembangunan bangsa," katanya.
Baca juga: Pemkab Barut serahkan benih pertanian dan ternak untuk tekan inflasi
Baca juga: Pangdam minta TNI bantu Pemkab Barito Utara sejahterakan masyarakat
Baca juga: UMK Barito Utara tertinggi di Kalteng
"Semoga dengan adanya kebijakan ini dapat menambah semangat bagi para guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya," kata Bupati Barito Utara Nadalsyah menghadiri rangkaian peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 di Muara Teweh, Senin.
Menurut dia, sebagai wujud terima kasih Pemerintah Kabupaten Barito Utara kepada guru, ASN yang telah mendidik dan mengajar anak-anak maka Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk Tahun Anggaran 2023 tetap akan dibayarkan.
Nadalsyah juga menyampaikan atas nama pribadi dan Pemkab Barito Utara dirinya mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada PGRI dan guru yang telah memberikan dedikasi dan pengabdiannya yang tanpa lelah membina, mendidik anak-anak generasi penerus di daerah ini.
"Tanpa sosok seorang guru maka tidak akan lahir para pemimpin-pemimpin hebat seperti sekarang ini, semua orang besar dan hebat lahir dari didikan seorang guru," ucapnya.
Puncak peringatan ke-77 PGRI dan HGN juga dihadiri Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Ketua DPRD Hj Mery Rukaini, Wakil Ketua I DPRD Parmana Setiawan, Sekda Muhlis dan pejabat lainnya.
Baca juga: Bupati Barut lantik dan kukuhkan 361 pejabat
Bupati Nadalsyah mengatakan sebagai penghormatan kepada guru dan PGRI, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari kelahiran PGRI, sebagai hari guru nasional yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
"Tahun ini, tepatnya 77 tahun usia PGRI, usia yang matang sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan yang dikenal sebagai jati diri sejak awal berdirinya Tahun 1945," kata Nadalsyah.
Dikatakannya, dengan tema guruku bangkit, pulihkan pendidikan, Indonesia kuat-Indonesia maju. Tema ini menunjukkan bahwa PGRI tidak pernah diam dan selalu membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan anak Indonesia cerdas dan berkarakter di tengah maraknya persaingan dalam dunia industri untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"PGRI menyadari, tidak ada kemenangan tanpa kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa persatuan, dan tidak ada persatuan tanpa perhimpunan dan berserikat secara profesional untuk kepentingan pembangunan bangsa," katanya.
Baca juga: Pemkab Barut serahkan benih pertanian dan ternak untuk tekan inflasi
Baca juga: Pangdam minta TNI bantu Pemkab Barito Utara sejahterakan masyarakat
Baca juga: UMK Barito Utara tertinggi di Kalteng