Misi Dagang Jatim-Kalteng pacu kegiatan ekonomi dua daerah
Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksanaan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Tengah menjadi momentum dalam memacu kegiatan ekonomi kedua daerah untuk terus tumbuh serta semakin berkembang.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, misi dagang ini menjadi momentum yang sangat baik karena sekaligus sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah terjalin antar kedua daerah.
"Misi dagang ini dalam rangka memperlancar semua kegiatan ekonomi, baik berkaitan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pelabuhan (transportasi) dan lainnya. Besok akan kita lihat dan siapkan apa yang menjadi kontrak kerja sama kita," jelasnya.
Hal itu dia sampaikan usai menjamu Gubernur Jawa Timur Khofifah dalam kegiatan Hasupa Hasundau (Ramah Tamah) sebelum besok digelar kegiatan utama misi dagang antar kedua daerah.
Sementara itu Khofifah mengatakan, misi dagang yang Jatim lakukan ke Kalteng merupakan rangkaian yang ke-29. Kalteng menjadi salah satu provinsi yang memiliki aktivitas perdagangan yang sangat baik dengan Jatim.
"Transaksi perdagangan antara Jatim dengan Kalteng pada 2021 tercatat sebanyak Rp5,53 triliun. Dari jumlah itu, Rp1 triliun adalah pembelian Jatim dari Kalteng, selebihnya pembelian Kalteng dari Jatim," ucapnya.
Khofifah menjabarkan, memang sebagian besar wilayah Indonesia Timur termasuk Kalteng, melakukan aktivitas perdagangan berupa pembelian onderdil kendaraan bermotor hingga kebutuhan besi maupun baja ke Jatim.
"Sedangkan Jatim ambil batubara maupun sawit dari sini (Kalteng), dan untuk pengolahan dalam bentuk minyak sawit ada di Jatim," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng terus salurkan bantuan paket sembako bagi korban banjir
Aktivitas perdagangan resiprokal ini menurut Khofifah, sangatlah penting untuk Indonesia. Ini merupakan potensi pasar luar biasa, bagi berbagai daerah khususnya bagi Jatim maupun Kalteng.
"Kekuatan ekonomi Jatim adalah perdagangan antar provinsi. Tahun kemarin, Jatim surplus Rp259 triliun perdagangan antar provinsi," katanya.
Hanya saja Khofifah menegaskan, misi dagang yang pihaknya laksanakan tak semata-mata tentang perdagangan, tetapi juga mencakup hal lainnya, seperti penguatan para pelaku usaha di masing-masing provinsi, melalui jalinan kerja sama hingga pemberdayaan.
Selain beramah tamah, Khofifah juga menyempatkan diri melihat berbagai produk kerajinan khas Kalteng yang ditampilkan oleh para pelaku UMKM di lobi kantor gubernur.
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong kabupaten/kota miliki Perda Cadangan Pangan
Baca juga: Infrastruktur Food Estate mudahkan petani pasarkan hasil panen
Baca juga: Pemprov Kalteng kembali distribusikan 4.000 paket bahan pokok di Kotim
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, misi dagang ini menjadi momentum yang sangat baik karena sekaligus sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah terjalin antar kedua daerah.
"Misi dagang ini dalam rangka memperlancar semua kegiatan ekonomi, baik berkaitan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pelabuhan (transportasi) dan lainnya. Besok akan kita lihat dan siapkan apa yang menjadi kontrak kerja sama kita," jelasnya.
Hal itu dia sampaikan usai menjamu Gubernur Jawa Timur Khofifah dalam kegiatan Hasupa Hasundau (Ramah Tamah) sebelum besok digelar kegiatan utama misi dagang antar kedua daerah.
Sementara itu Khofifah mengatakan, misi dagang yang Jatim lakukan ke Kalteng merupakan rangkaian yang ke-29. Kalteng menjadi salah satu provinsi yang memiliki aktivitas perdagangan yang sangat baik dengan Jatim.
"Transaksi perdagangan antara Jatim dengan Kalteng pada 2021 tercatat sebanyak Rp5,53 triliun. Dari jumlah itu, Rp1 triliun adalah pembelian Jatim dari Kalteng, selebihnya pembelian Kalteng dari Jatim," ucapnya.
Khofifah menjabarkan, memang sebagian besar wilayah Indonesia Timur termasuk Kalteng, melakukan aktivitas perdagangan berupa pembelian onderdil kendaraan bermotor hingga kebutuhan besi maupun baja ke Jatim.
"Sedangkan Jatim ambil batubara maupun sawit dari sini (Kalteng), dan untuk pengolahan dalam bentuk minyak sawit ada di Jatim," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng terus salurkan bantuan paket sembako bagi korban banjir
Aktivitas perdagangan resiprokal ini menurut Khofifah, sangatlah penting untuk Indonesia. Ini merupakan potensi pasar luar biasa, bagi berbagai daerah khususnya bagi Jatim maupun Kalteng.
"Kekuatan ekonomi Jatim adalah perdagangan antar provinsi. Tahun kemarin, Jatim surplus Rp259 triliun perdagangan antar provinsi," katanya.
Hanya saja Khofifah menegaskan, misi dagang yang pihaknya laksanakan tak semata-mata tentang perdagangan, tetapi juga mencakup hal lainnya, seperti penguatan para pelaku usaha di masing-masing provinsi, melalui jalinan kerja sama hingga pemberdayaan.
Selain beramah tamah, Khofifah juga menyempatkan diri melihat berbagai produk kerajinan khas Kalteng yang ditampilkan oleh para pelaku UMKM di lobi kantor gubernur.
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong kabupaten/kota miliki Perda Cadangan Pangan
Baca juga: Infrastruktur Food Estate mudahkan petani pasarkan hasil panen
Baca juga: Pemprov Kalteng kembali distribusikan 4.000 paket bahan pokok di Kotim