Persiapan Bintara Polri untuk penempatan di IKN

id Bintara Polri ,IKN Nusantara, Persiapan Bintara Polri untuk penempatan di IKN,Kaltim,Kalteng,Polda Sulteng,Sulawesi Tengah,Kabupaten Donggala

Persiapan Bintara Polri untuk penempatan di IKN

Upacara pembukaan pendidikan pembentukan Bintara (Diktukba) Polri gelombang I tahun 2023 di SPN Polda Sulteng, Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Selasa (07/02/2023). ANTARA/Kristiana Natalia

Donggala, Sulteng (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan anggota Bintara Polri secara bertahap untuk penempatan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur yang akan disesuaikan dengan kebutuhan.
 
"Kami sebagai institusi penyelenggara pembentukan Bintara secara bertahap akan menempatkan anggota Polri lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulteng di berbagai daerah di Tanah Air, termasuk di IKN," kata Kepala SPN Polda Sulteng Kombes Pol Heri Nooryanto di Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Selasa.

Ia menjelaskan sebanyak 83 siswa Bintara Polri mulai menjalani pendidikan yang berlangsung selama lima bulan di SPN Polda Sulteng di Kabupaten Donggala, dan nanti setelah pendidikan, Polda Sulteng akan menentukan jumlah personel yang akan ditempatkan di IKN.

"Pendidikan angkatan sebelumnya selalu ada personil yang ditempatkan di wilayah IKN itu, dan untuk angkatan Bintara Polri gelombang kesatu tahun 2023 belum dapat diketahui berapa jumlah yang akan ditempatkan di sana," ujarnya.

Ia menjelaskan ada tiga tahapan pendidikan yang diikuti selama lima bulan ke depan, yakni tahapan pola pembentukan dhasbara selama 1,5 bulan, tahap selanjutnya pembekalan profesi kepolisian selama tiga bulan, dan terakhir latihan teknis serta latihan kerja (latja) kemudian pelantikan selama dua pekan.

"Sebanyak 83 orang itu merupakan hasil seleksi dalam pelaksanaan pembentukan anggota Polri gelombang II tahun anggaran 2022," ucapnya.

Ia juga menjelaskan metode pembelajaran tahun ini lebih disederhanakan dengan hitungan 24 mata pelajaran dan mempertajam pendidikan karakter.

"Lebih disederhanakan dan mengutamakan pendidikan karakter dengan harapan mereka bisa menghadapi tantangan ke depan, seperti menghadapi pemilu maupun proses pembangunan IKN," ujar Heri.