Warga Sekonyer minta pemerintah bantu pemenuhan air minum, kata Legislator Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Jubair Arifin menyatakan bahwa sampai saat ini 498 jiwa warga di Desa Sei Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, masih sangat bergantung pada air tadah hujan dalam memenuhi kebutuhan air minum maupun MCK.
Informasi itu diterima pada saat melakukan reses perseorangan dan bertemu dengan warga Desa Sei Sekonyer, kata Jubair melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Selasa.
"Jadi mereka dalam pertemuan itu meminta kepada saya agar pemenuhan air bersih, khususnya air minum, dapat dibantu oleh pemerintah," ungkapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara itu pun berkomitmen akan menyampaikan kondisi dan aspirasi warga Desa Sei Sekonyer kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten setempat. Sebab, bagi dirinya, pemenuhan air bersih merupakan tugas dan tanggungjawab dari pemerintah.
Jubair mengatakan, mayoritas warga di Desa Sei Sekonyer bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit, sehingga akan kesulitan untuk menyediakan air bersih jika tidak mendapat bantuan dari pemerintah.
"Saya akan meminta kepada pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten Kotawaringin Barat, agar segera memberikan solusi terhadap pemenuhan air bersih itu," ucapnya.
Baca juga: Harga setara sapi, peternakan babi secara modern perlu dibangun di Kalteng
Selain masalah pemenuhan air bersih, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menerima aspirasi dan usulan terkait pembangunan jalan penghubung dari Desa Sei Sekonyer menuju Desa Teluk Pulai. Di mana panjang jalan yang perlu dibangun itu sepanjang 27 kilometer.
Dia mengatakan, jalan penghubung itu sangat penting karena berfungsi memudahkan aktivitas warga di dua desa tersebut, sekaligus jalan mempermudah wisatawan berkunjug. Sebab, dua desa tersebut letaknya bersebelahan langsung dengan Taman Nasional Tanjung Puting.
"Saya sangat berharap seraya meminta kepada pemerintah provinsi dan Pemkab Kobar, agar dapat mendorong instansi dinas terkait menindaklanjuti usulan warga di Desa Sei Sekonyer ini," demikian Jubair.
Baca juga: Waket DPRD Kalteng: Perempuan jangan takut terlibat membangun daerah
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemprov sediakan fasilitas praktik di SMK Maritim Kapuas
Baca juga: Persulit kendaraan, pengerjaan jalan Buntok-Kalahien perlu dievaluasi
Informasi itu diterima pada saat melakukan reses perseorangan dan bertemu dengan warga Desa Sei Sekonyer, kata Jubair melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Selasa.
"Jadi mereka dalam pertemuan itu meminta kepada saya agar pemenuhan air bersih, khususnya air minum, dapat dibantu oleh pemerintah," ungkapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara itu pun berkomitmen akan menyampaikan kondisi dan aspirasi warga Desa Sei Sekonyer kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten setempat. Sebab, bagi dirinya, pemenuhan air bersih merupakan tugas dan tanggungjawab dari pemerintah.
Jubair mengatakan, mayoritas warga di Desa Sei Sekonyer bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit, sehingga akan kesulitan untuk menyediakan air bersih jika tidak mendapat bantuan dari pemerintah.
"Saya akan meminta kepada pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten Kotawaringin Barat, agar segera memberikan solusi terhadap pemenuhan air bersih itu," ucapnya.
Baca juga: Harga setara sapi, peternakan babi secara modern perlu dibangun di Kalteng
Selain masalah pemenuhan air bersih, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menerima aspirasi dan usulan terkait pembangunan jalan penghubung dari Desa Sei Sekonyer menuju Desa Teluk Pulai. Di mana panjang jalan yang perlu dibangun itu sepanjang 27 kilometer.
Dia mengatakan, jalan penghubung itu sangat penting karena berfungsi memudahkan aktivitas warga di dua desa tersebut, sekaligus jalan mempermudah wisatawan berkunjug. Sebab, dua desa tersebut letaknya bersebelahan langsung dengan Taman Nasional Tanjung Puting.
"Saya sangat berharap seraya meminta kepada pemerintah provinsi dan Pemkab Kobar, agar dapat mendorong instansi dinas terkait menindaklanjuti usulan warga di Desa Sei Sekonyer ini," demikian Jubair.
Baca juga: Waket DPRD Kalteng: Perempuan jangan takut terlibat membangun daerah
Baca juga: Legislator Kalteng minta pemprov sediakan fasilitas praktik di SMK Maritim Kapuas
Baca juga: Persulit kendaraan, pengerjaan jalan Buntok-Kalahien perlu dievaluasi