KPU coklit Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Proses coklit dilakukan petugas Panitia Pemuthakiran Data Pemilih (Pantarlih) Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, bernama Feby Azza Nurhakim disaksikan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat sore Bapak Joko Widodo perkenalkan nama saya Feby Azza Nurhakim selaku Pantarlih Kelurahan Gambir. kedatangan saya di sini ingin melakukan pencocokan dan penelitian atau yang biasa disebut coklit, karena nama bapak terdaftar di TPS 010 Kelurahan Gambir” ujar Feby saat bertemu Presiden Joko Widodo di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Dia lalu bertanya apakah benar Presiden Joko Widodo berdomisili di Istana Merdeka, Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat.
“Apakah benar Bapak berdomisili di sini pak?” tanya Feby.
“Ya betul saya Joko Widodo bertempat tinggal di sini,” jawab Jokowi.
“Maaf apa boleh saya minta (mengecek) KTP dan KK (Kartu Keluarga) Bapak?” tanya Feby lagi.
“Ya,” ujar Jokowi.
Kemudian Feby melakukan pencocokan dan penelitian terhadap data Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara.
Usai proses coklit Presiden kemudian diminta menandatangani stiker coklit dengan jumlah pemilih tertera sebanyak dua orang atas nama Joko Widodo dan Iriana.
Stiker itu kemudian ditempelkan Feby di pintu masuk Istana Merdeka, Jakarta.
Usai proses coklit Presiden menyampaikan bahwa proses tersebut merupakan bukti dirinya dan Iriana Joko Widodo sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2024.
“Ini adalah bukti saya dan Ibu Iriana sudah terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2024,” terang Presiden.
Presiden mengimbau masyarakat untuk mengecek apakah namanya sudah terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2024 atau belum.
“Saya mengajak, mengimbau seluruh masyarakat untuk mengecek namanya di websitenya KPU. Apabila belum terdaftar segera melaporkan ke KPUD setempat. Saya rasa itu,” jelas Jokowi.
Proses coklit dilakukan petugas Panitia Pemuthakiran Data Pemilih (Pantarlih) Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, bernama Feby Azza Nurhakim disaksikan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat sore Bapak Joko Widodo perkenalkan nama saya Feby Azza Nurhakim selaku Pantarlih Kelurahan Gambir. kedatangan saya di sini ingin melakukan pencocokan dan penelitian atau yang biasa disebut coklit, karena nama bapak terdaftar di TPS 010 Kelurahan Gambir” ujar Feby saat bertemu Presiden Joko Widodo di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Dia lalu bertanya apakah benar Presiden Joko Widodo berdomisili di Istana Merdeka, Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat.
“Apakah benar Bapak berdomisili di sini pak?” tanya Feby.
“Ya betul saya Joko Widodo bertempat tinggal di sini,” jawab Jokowi.
“Maaf apa boleh saya minta (mengecek) KTP dan KK (Kartu Keluarga) Bapak?” tanya Feby lagi.
“Ya,” ujar Jokowi.
Kemudian Feby melakukan pencocokan dan penelitian terhadap data Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara.
Usai proses coklit Presiden kemudian diminta menandatangani stiker coklit dengan jumlah pemilih tertera sebanyak dua orang atas nama Joko Widodo dan Iriana.
Stiker itu kemudian ditempelkan Feby di pintu masuk Istana Merdeka, Jakarta.
Usai proses coklit Presiden menyampaikan bahwa proses tersebut merupakan bukti dirinya dan Iriana Joko Widodo sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2024.
“Ini adalah bukti saya dan Ibu Iriana sudah terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2024,” terang Presiden.
Presiden mengimbau masyarakat untuk mengecek apakah namanya sudah terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2024 atau belum.
“Saya mengajak, mengimbau seluruh masyarakat untuk mengecek namanya di websitenya KPU. Apabila belum terdaftar segera melaporkan ke KPUD setempat. Saya rasa itu,” jelas Jokowi.