Jakarta (ANTARA) - Tak semua orang memerlukan waktu hingga 21 hari untuk membentuk kebiasaan baru, demikian menurut sebuah studi yang dipublikasikan tahun ini dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Meskipun secara umum diyakini bahwa dibutuhkan waktu tiga minggu (21 hari) untuk menciptakan sebuah kebiasaan, tetapi jangka waktunya mungkin berbeda karena bergantung pada berbagai faktor.
“Anda mungkin pernah mendengar bahwa dibutuhkan waktu sekitar 21 hari untuk membentuk sebuah kebiasaan, namun perkiraan tersebut tidak didasarkan pada ilmu pengetahuan apa pun,” kata penulis studi Colin Camerer, PhD seperti disiarkan Health, Sabtu (30/12).
Baca juga: Penelitian ungkap tidur secara cukup bikin panjang umur
Baca juga: Studi tegaskan bahwa gaya hidup sehat dapat cegah depresi
Untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk membentuk suatu kebiasaan, Camerer dan rekannya menggunakan alat pembelajaran mesin dan kumpulan data objektif ribuan orang.
Mereka secara khusus mengumpulkan informasi mengenai lebih dari 30.000 orang yang pergi ke pusat kebugaran dan 3.000 pekerja rumah sakit yang mencuci tangan selama bekerja.
Tim peneliti menemukan rata-rata diperlukan waktu hingga enam bulan penuh untuk menetapkan rutinitas olahraga baru.
Namun bagi pekerja rumah sakit yang mencuci tangan saat bertugas, hanya butuh waktu berminggu-minggu untuk menciptakan sebuah kebiasaan.
Meskipun demikian, mereka menyimpulkan bahwa tidak ada jangka waktu yang universal untuk membangun kebiasaan.
Menurut peneliti, jangka waktu untuk membangun sebuah kebiasaan bergantung pada individu, jenis kebiasaan yang ingin mereka bentuk, dan lingkungan.
“Diperlukan waktu hingga 1 bulan untuk membentuk sebuah kebiasaan baru, tetapi hal ini memerlukan keterlibatan yang konsisten dalam perilaku tersebut sepanjang jangka waktu tersebut,” ujar psikolog Ernesto Lira de la Rosa, PhD.
Menurut Rosa, beberapa orang mampu membentuk sebuah kebiasaan dalam waktu kurang dari 1 bulan dan yang lain mungkin memerlukan waktu hingga 3 atau 6 bulan untuk membangun sebuah kebiasaan baru.
Baca juga: Cegah diabetes pada anak dengan gaya hidup sehat
Faktor yang berperan
Psikolog di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center Nicholas Crimarco, PhD mengatakan ada beberapa faktor yang berperan dalam kemampuan seseorang untuk membangun dan mempertahankan kebiasaan baru.
Beberapa faktor kuncinya mencakup seberapa sulit perilaku atau kebiasaan baru tersebut dan seberapa besar manfaat dari kebiasaan tersebut, jelasnya.
Misalnya, untuk suatu kebiasaan lebih menantang, mungkin memerlukan tingkat motivasi dan konsistensi yang lebih tinggi. Apabila kebiasaan baru ini terlalu sulit, orang mungkin akan kesulitan untuk tetap berkomitmen seiring berjalannya waktu.
Selain itu, bila kebiasaan tersebut tidak dikaitkan dengan imbalan, akan sulit bagi seseorang untuk tetap termotivasi atau melakukan kebiasaan tersebut secara konsisten.
Di sisi lain, imbuh Crimarco, faktor lingkungan seperti dukungan sosial mungkin juga memengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan perilaku baru.
Jika seseorang tidak memiliki sistem dukungan yang kuat dari teman dan keluarganya, hal ini dapat menghambat proses pembentukan kebiasaannya.
Motivasi pribadi juga merupakan faktor penting dalam membangun dan mempertahankan kebiasaan baru.
Berita Terkait
Distribusi logistik pilkada melalui jalur sungai di Palangka Raya
Selasa, 26 November 2024 23:14 Wib
Ini spesifikasi dan harga SUV off-road listrik Chery J6 yang baru meluncur
Senin, 25 November 2024 9:04 Wib
for Revenge merilis karya bernuansa baru 'Penyangkalan-Acoustic'
Minggu, 24 November 2024 17:12 Wib
Perpindahan para pemain bintang warnai 50 hari jelang musim baru IBL
Minggu, 24 November 2024 8:04 Wib
UFC rilis pertarungan baru Covington lawan Buckley
Minggu, 24 November 2024 7:58 Wib
Potensi pergerakan capai 110,67 juta orang di Nataru
Sabtu, 23 November 2024 21:05 Wib
Sebanyak 141.443 personel dikerahkan jaga momen Nataru 2024
Sabtu, 23 November 2024 21:04 Wib
Rute baru penerbangan Palangka Raya-Yogyakarta diyakini beri 'multiplier effect'
Jumat, 22 November 2024 20:50 Wib