Angka kematian bayi di Kotim menurun

id pemkab kotim, kematian ibu, kematian bayi, sampit, kotim, kotawaringin timur

Angka kematian bayi di Kotim menurun

ILUSTRASI - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan memeriksa janin ibu hamil dengan peralatan Ultrasonografi (USG). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/Spt)

Sampit (ANTARA) -
Angka kematian bayi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kian menurun dan kondisi ini tak lepas dari peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
 
“Angka kematian bayi di Kotawaringin Timur (Kotim) menurun seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi di Sampit, Kamis.
 
Ia menyebutkan, angka kematian ibu pada 2023 sama seperti tahun sebelumnya yakni 11 kasus. Sedangkan, angka kematian bayi menurun dari 108 kasus pada 2022 menjadi 87 kasus pada 2023.
 
Penyebab kematian ibu tersebut karena pendarahan dan komplikasi penyakit tidak menular. Sementara, untuk kematian bayi disebabkan oleh asfiksia, ARDS atau sindrom kegawatan pernafasan akut, lahir prematur dan diare.
 
“Semoga pada tahun 2024 ini kematian ibu dan bayi di Kotim terus menurun seiring peningkatan kesadaran masyarakat untuk periksa kehamilan dan bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes),” ucapnya.

Baca juga: KPU Kotim siapkan skema distribusi logistik Pemilu 2024
 
Guna menekan angka kematian ibu dan bayi Pemkab Kotim melalui Dinas Kesehatan terus melakukan berbagai upaya, di antaranya penyediaan rumah tunggu kelahiran, rujukan ibu hamil dan peningkatan kualitas pelayanan ibu hamil di fasilitas kesehatan primer.
 
Pemkab Kotim juga secara bertahap meningkatkan kapasitas dokter dan bidan, menyediakan fasilitas cek hemoglobin dan USG di puskesmas-puskesmas, serta meningkatkan kegiatan posyandu guna mendukung pelaksanaan pemantauan kesehatan ibu hamil dan bayi, pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan bayi, hingga imunisasi anak.
 
Namun, upaya pemerintah ini perlu didukung oleh kesadaran masyarakat, sehingga masyarakat diimbau untuk memanfaatkan fasyankes yang telah disediakan oleh pemerintah daerah baik itu untuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, maupun pemulihan.
 
“Jangan menunggu parah baru berobat, jika merasa mengalami gangguan kesehatan segera berobat agar cepat ditanggulangi dan tidak menjadi parah,” imbaunya.

Baca juga: Disdukcapil Kotim tetap buka layanan hingga hari pencoblosan pemilu 2024

Baca juga: Polres Kotim musnahkan barang bukti senilai Rp709 juta

Baca juga: Hindari konflik, Disdik ingatkan pelajar Kotim bijak dalam berbahasa