Bupati Gumas ingatkan PT ATA perlakukan kebun plasma seperti kebun inti
Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong mengingatkan sekaligus meminta kepada PT Archipelago Timur Abadi (ATA), selaku perusahaan perkebunan, agar mengurus dan mengelola kebun plasma yang diberikan kepada masyarakat, sama seperti kebun inti.
"PT ATA harus memperlakukan kebun plasma masyarakat sama seperti kebun inti. Jangan memperlakukan kebun plasma dengan seadanya saja," kata Jaya saat melakukan penanaman perdana kebun plasma masyarakat di Kuala Kurun, Senin.
Berdasarkan pengalaman dirinya, di suatu perusahaan ada oknum perusahaan yang memperlakukan kebun plasma masyarakat dengan seadanya. Hal itu membuat kebun plasma tersebut tidak subur. Akibatnya, masyarakat pemilik kebun plasma menilai kebun plasma tersebut kurang menjanjikan, dan menjual kepada si oknum tadi.
Oleh sebab itu, ujar orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas itu pun meminta sekaligus mengajak kepada camat, para kepala desa, pengurus koperasi, dan para pemangku kepentingan lainnya, agar mengawasi pembangunan kebun plasma masyarakat.
Jaya pun menyampaikan apresiasi kepada PT ATA, yang telah menunjukkan komitmennya dalam melakukan pembangunan kebun kemitraan masyarakat seluas 20 persen dari kebun inti.
"Kebun plasma masyarakat yang dibangun sekitar 1.100 hektare, untuk sejumlah masyarakat empat desa di Kecamatan Kurun, yakni di Teluk Nyatu, Petak Bahandang, Tewang Pajangan, dan Hurung Bunut," kata dia.
Baca juga: Genre Indonesia diharapkan jadi penggerak kebangkitan remaja Gunung Mas
Sementara itu, GM PT ATA Sugianto Manik mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membangun kebun plasma masyarakat tersebut dengan standar agronomis yang tinggi, sama seperti kebun inti.
Selain itu, dia juga berharap semua proses bisa berjalan dengan baik hingga waktunya panen perdana nanti, yang diperkirakan dapat terealisasi dalam jangka waktu 36 bulan ke depan.
"Semoga dengan penanaman perdana ini PT ATA semakin berjaya, hubungan dengan pemerintah daerah, desa-desa binaan, dan berbagai pihak lainnya terjalin dengan baik," demikian Sugianto Manik.
Baca juga: Gen Z di Gunung Mas gunakan hak pilih sesuai hati nurani
Baca juga: Bupati Gumas ingatkan masyarakat sikapi perbedaan pilihan secara dewasa dan bijaksana
Baca juga: Pemkab perhatikan kesehatan anggota KPPS di Gunung Mas
"PT ATA harus memperlakukan kebun plasma masyarakat sama seperti kebun inti. Jangan memperlakukan kebun plasma dengan seadanya saja," kata Jaya saat melakukan penanaman perdana kebun plasma masyarakat di Kuala Kurun, Senin.
Berdasarkan pengalaman dirinya, di suatu perusahaan ada oknum perusahaan yang memperlakukan kebun plasma masyarakat dengan seadanya. Hal itu membuat kebun plasma tersebut tidak subur. Akibatnya, masyarakat pemilik kebun plasma menilai kebun plasma tersebut kurang menjanjikan, dan menjual kepada si oknum tadi.
Oleh sebab itu, ujar orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas itu pun meminta sekaligus mengajak kepada camat, para kepala desa, pengurus koperasi, dan para pemangku kepentingan lainnya, agar mengawasi pembangunan kebun plasma masyarakat.
Jaya pun menyampaikan apresiasi kepada PT ATA, yang telah menunjukkan komitmennya dalam melakukan pembangunan kebun kemitraan masyarakat seluas 20 persen dari kebun inti.
"Kebun plasma masyarakat yang dibangun sekitar 1.100 hektare, untuk sejumlah masyarakat empat desa di Kecamatan Kurun, yakni di Teluk Nyatu, Petak Bahandang, Tewang Pajangan, dan Hurung Bunut," kata dia.
Baca juga: Genre Indonesia diharapkan jadi penggerak kebangkitan remaja Gunung Mas
Sementara itu, GM PT ATA Sugianto Manik mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membangun kebun plasma masyarakat tersebut dengan standar agronomis yang tinggi, sama seperti kebun inti.
Selain itu, dia juga berharap semua proses bisa berjalan dengan baik hingga waktunya panen perdana nanti, yang diperkirakan dapat terealisasi dalam jangka waktu 36 bulan ke depan.
"Semoga dengan penanaman perdana ini PT ATA semakin berjaya, hubungan dengan pemerintah daerah, desa-desa binaan, dan berbagai pihak lainnya terjalin dengan baik," demikian Sugianto Manik.
Baca juga: Gen Z di Gunung Mas gunakan hak pilih sesuai hati nurani
Baca juga: Bupati Gumas ingatkan masyarakat sikapi perbedaan pilihan secara dewasa dan bijaksana
Baca juga: Pemkab perhatikan kesehatan anggota KPPS di Gunung Mas